Puyol menjadi salah satu dari sedikit pemain yang mendedikasikan seluruh karirnya untuk membela satu klub. Kesetiaannya itu bisa disamakan dengan Paolo Maldini, Gary Neville dan Franco Baresi. Puyol masih menjadi bagian dari tim utama Barca meski usianya sudah 34.
Namun pada era 90an, klub pernah berniat melepasnya ke Malaga setelah pelatih Ronald Koeman tak puas dengan debutnya di tim utama.
Puyol menjalani debutnya dalam laga persahabatan melawan Sallent. Pelatih junior puas dengan penampilannya, namun Koeman punya pendapat berbeda. Koeman lebih mengagumi Vaxi, sementara Puyol dinilai tak sekaliber pemain tengah itu, tulis Lainz.
Direktur Barca ketika itu Serra Ferrer sudah melakukan perundingan dengan Malaga. Ferrer tak percaya pada Puyol dan ingin dia meninggalkan klub.
Menurut Lainz, hanya karena intervensi presiden klub Josep Lluis Nunez yang membuat Puyol tetap di Barca dan akhirnya pemain belakang itu membantu tim meraih lima tropi La Liga dan tiga gelar juara Liga Champions sepanjang karirnya.
Puyol telah menjadi simbol klub dan menjadi model bagi generasi masa depan, tambah Lainz.
Sayangnya, Puyol tak bisa tampil di laga El Clasico melawan Real Madrid Minggu lusa karena cidera siku saat mengalahkan Benfica di Liga Champions. Dia sudah bermain dalam 563 pertandingan di semua kompetisi selama 14 musim bersama Barca. (espnstar)