KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI) mendukung sikap Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI, yang tidak mengizinkan kompetisi dua liga sepak bola sebelum memenuhi syarat kegiatan. Saat ini, BOPI mengaku belum menerima daftar klub yang akan berkompetisi. BOPI juga tahu sebagian klub bermasalah karena belum membayar pemain dan pelatihnya. Ketua Umum APSNI Mundari Karya mengatakan kegagalan kompetisi akan merugikan banyak pihak. Tapi itu berguna agar klub jera karena tak membayar gaji pemainnya.
“Kalau kita sih mendukung tindakan BOPI seperti itu, karena terus terang, buat saya sendiri sudah satu musim tidak dibayar. Pemain-pemain saya 10 bulan. Kan kebetulan saya di PSPSI. Karena kebetulan saya di ketua asosiasi, saya tidak menginstruksikan pemain-pemain saya mogok. Mereka jalan terus,” jelas Mundari Karya
Ketua APSNI Mundari Karya menambahkan hingga saat ini masih banyak klub yang belum mampu menyelesaikan kewajiban membayar gaji pelatih dan pemain. Menurutnya pasca dicabutnya subsidi dari Pemda banyak klub kesulitan dana. Apalagi di tengah dualisme kompetisi, mengurangi rasa percaya sponsor terhadap klub. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum mengizinkan kompetisi Indonesia Super League dan Indonesia Premier League karena belum menyerahkan syarat kegiatan. Menurut BOPI, banyak klub belum memenuhi kewajiban membayar gaji pemain dan pelatihnya.
APSNI Setuju Jika BOPI Tak Izinkan Kompetisi Liga
Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional Indonesia (APSNI) mendukung sikap Badan Olahraga Profesional Indonesia BOPI, yang tidak mengizinkan kompetisi dua liga sepak bola sebelum memenuhi syarat kegiatan.

OLAHRAGA
Selasa, 01 Jan 2013 23:10 WIB

Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai