Bagikan:

Nelayan di Rembang Tuntut Petugas Perizinan Kapal Diganti karena Pungli

Mereka tidak memberikan kwitansi, sehingga nelayan sulit melanjutkan ke ranah hukum.

NUSANTARA

Senin, 30 Des 2024 09:00 WIB

Author

Musyafa

Nelayan di Rembang Tuntut Petugas Perizinan Kapal Diganti karena Pungli

Perwakilan nelayan, Turmudi menyoroti dugaan pungutan liar petugas perizinan kapal di Rembang, Jawa Tengah. Foto: KBR/Musyafa

KBR, Rembang– Nelayan di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menuntut petugas pelayanan perizinan kapal di wilayah mereka diganti karena dugaan pungutan liar (pungli).

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Rembang, Eko Sugeng Waluyo berharap, petugas baru bisa lebih memahami komunikasi dengan nelayan.

"Minimal tahu bahasanya nelayan, biar tidak meresahkan dan terkesan menakut-nakuti. Fokusnya rolling petugas itu saja, biar tidak melebar ke mana-mana," tuturnya Minggu, 29 Desember 2024.

Turmudi, mewakili nelayan di Kecamatan Kragan mengaku, para pencari ikan resah karena dugaan pungutan liar yang dilakukan petugas, saat mereka mengurus perizinan. Namun, nelayan sulit melanjutkan ke ranah hukum, karena petugas tersebut tak memberikan bukti kwitansi pembayara.

“Mau dituntut hukum enggak bisa, enggak terdeteksi. Main uang cash, uang cash gitu. Mau lapor enggak berani, kalau enggak ada bukti. Jadi, saya mewakili teman-teman, setuju ada rolling-an petugas,” tandas Turmudi, Minggu, (29/12/2024).

Sementara itu, Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP), Sumono Darwinto berjanji bakal meningkatkan pengawasan di sektor perizinan kapal.

“Aspirasi nelayan kami terima, kami dengar, selanjutnya ke depan apa yang bisa kita lakukan dari sisi pengawasan menjadi lebih baik,” terang Sumono.

Menurutnya, komunikasi dengan nelayan penting, guna mengetahui dinamika di lapangan.

“Jadi, kalau masih ada miskomunikasi, bisa kita tindaklanjuti. Kami menyampaikan terima kasih,” pungkasnya.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending