KBR, Yogyakarta - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memasang face recognition atau pengenalan wajah di beberapa gereja sejak pelaksanaan Misa Natal. Kapolda DIY Suwondo Nainggolan mengatakan, face recognition dipasang di gereja yang dianggap memiliki pergerakan publik lebih banyak.
Tujuannya, supaya polisi bisa bertindak lebih cepat apabila ada orang yang pergerakannya mencurigakan.
"Kalau ada orang yang dicurigai sesuai dengan daftar kami punya, maka itu akan dilakukan pencegahan. Namun demikian kami juga melakukan langkah preemtif sebelumnya, bagaimana menyiapkan masyarakat setempat yang ada di gereja itu dengan ketertiban dan juga dengan penjagaan setempat berkelola dengan organisasi agama yang ada, menjaga, saling menjaga," katanya saat ditemui di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta, Senin (23/12/2024) malam.
Suwondo mengatakan, polisi juga melakukan penjagaan di gereja-gereja serta melakukan skrining dengan menggunan seek door di tempat-tempat tertentu.
"Pemasangan ini juga berdasarkan klasifikasi intelijen yang perlu dilakukan pengamanan lebih," ungkapnya.
Sementara Kapolresta Yogyakarta Aditya Surya Dharma mengeklaim sudah mendata seluruh gereja di wilayahnya yang berjumlah sekitar 60 gereja.
"Itu sudah kami ploting personel di sana, baik personel dari kepolisian, kemudian dari linmas, PAM, TNI maupun dari internal gereja. Itu pasti ada," jelasnya.
Sedangkan untuk gereja yang menjadi prioritas, juga dilakukan sterilisasi minimal H-1. Sterilisasi tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kekhusyukan jemaat gereja dalam beribadah.
"Untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru, kami telah menyiapkan 856 personel. Jumlah itu kemungkinan akan bertambah karena ada penebalan dari Polda DIY," ujarnya.
Baca juga: