KBR, Rejang Lebong- Tidak tersedianya lumbung penyimpanan hasil petani padi di Rejang Lebong, membuat para petani memilih untuk berhutang beras kepada pemilik penggilingan padi di daerah tersebut. Seperti yang diungkapkan Afandi, salah satu pemilik penggilingan padi di daerah penghasil padi desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan.
Dia mengatakan para petani padi di daerah memilih berhutang ke pihak penggilingan.
"Saat ini di wilayah kita sedang memasuki masa tanam padi, jadi sekarang tidak ada yang sedang panen. Petani daerah kita memilih berhutang beras dahulu ke pihak kami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Nanti bayarnya kalau mereka panen dengan sistem pemotongan hasil padi yang mereka dapat dengan jumlah hutang mereka," ujarnya kepada KBR (05/12/2016).
Dia menambahkan, hal seperti ini terus dilakukan setiap tahun ketika masa panen telah habis. Petani padi saat memasuki masa panen lebih memilih menjual seluruh padi mereka karena di daerah tersebut tidak memiliki lumbung padi.
"Biasanya kalau musim panen tiba penggilingan mencapai 2 ton perhari. Saat ini karena masuk musim tanam, sangat sepi sekali penggilingan padi. Di tambah lagi dengan cuaca yang hujan terus seperti ini harga beras juga naik turun yang biasanya Rp 14.000, saat ini sudah mencapai Rp 16.000 per cupak atau setara dengan 1,5 Kg beras," tutupnya.
Editor: Dimas Rizky