Bagikan:

Pendukung Pabrik Semen Rembang: Pabrik Belum Beroperasi, CSR Sudah Puluhan Miliar

Massa turun ke jalan sebagai wujud aksi mendukung pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang. Massa berasal dari daerah sekitar lokasi pabrik.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 22 Des 2016 12:41 WIB

Author

Musyafa

Pendukung Pabrik Semen Rembang: Pabrik Belum Beroperasi, CSR Sudah Puluhan Miliar

Rombongan warga Rembang menggelar aksi di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/12/2016). Mereka mendukung pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang. (Foto: ANTARA)


KBR, Rembang - Jalur Pantura Rembang, Jawa Tengah macet cukup panjang, karena aksi dukung pembangunan pabrik semen, Kamis (22/12/2016). Warga pendukung pabrik semen kembali menggelar aksinya.

Setelah pekan lalu mengadakan aksi di Semarang, sekitar seribu hingga dua ribu orang pendukung semen kembali menggelar aksi. Kali ini mereka jalan kaki dari Alun–Alun Rembang, Jawa Tengah menuju Kantor Bupati Rembang.

Mereka melintasi jalur Pantura yang kebetulan cukup padat, sehingga arus kendaraan mengalami kemacetan parah. Polisi harus bekerja keras mengurai kemacetan.

Massa turun ke jalan sebagai wujud aksi mendukung pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang. Massa berasal dari daerah sekitar lokasi pabrik.

Salah seorang warga, Sutanto mengatakan walaupun pabrik semen PT Semen Indonesia belum beroperasi, namun perusahaan BUMN itu sudah memberikan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) puluhan miliar rupiah, untuk berbagai sektor kegiatan.

"Mereka peduli terhadap masyarakat di sekitar pabrik semen PT Semen Indonesia. Contohnya, pembangunan jalan. Mana ada perusahaan yang mau memberikan jalan kalau bukan Semen Indonesia? Pembangunan dan renovasi masjid, juga peduli terkait masalah keagamaan. Kemudian tenaga kerja, sampai hari ini Semen Indonesia sudah menampung tenaga kerja 1.236," kata Sutanto saat berorasi, di kantor Bupati Rembang, Kamis (22/12/2016).

Baca juga:


Warga Rembang lainnya, Dwi Joko Supriyanto menyatakan keberadaan pabrik semen bisa mengurangi pengangguran. Saat perwakilan pendemo bertemu dengan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Dwi Joko meminta agar pembangunan pabrik semen tetap dilanjutkan.

Dwi Joko mengatakan warga resah setelah muncul putusan Mahkamah Agung yang memenangkan kubu penolak pabrik semen. Bupati menyatakan mendukung dan siap menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Jawa Tengah.

Sementara itu, kelompok warga penolak pabrik semen mendirikan tenda perjuangan di akses jalan masuk menuju pabrik semen PT Semen Indonesia di Rembang yang hampir selesai 100 persen.

Selain itu warga penolak semen juga mendirikan tenda di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Warga memilih bertahan di Semarang dan mendesak Gubernur menjalankan putusan Mahkamah Agung. Mereka menuntut Gubernur Ganjar Pranowo mencabut izin lingkungan kegiatan penambangan pabrik semen dan menutup pabrik semen di Rembang.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending