Bagikan:

Operasi Pesawat Hercules Dihentikan Sementara

Komandan Pangkalan Udara, Djoko Putrosampurno mengatakan, ada lima pesawat Hercules yang tak boleh digunakan operasi.

BERITA | NASIONAL | NUSANTARA

Minggu, 18 Des 2016 16:56 WIB

Operasi Pesawat Hercules Dihentikan Sementara

Pesawat Hercules. Foto: Antara

KBR, Malang- Operasi pesawat Hercules di Skadron 32 Pangkalan Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur dihentikan sementara menyusul jatuhnya pesawat Hercules TNI Angkatan Udara (AU) di Wamena, Papua.

Komandan Pangkalan Udara, Djoko Putrosampurno mengatakan, ada lima pesawat Hercules yang tak boleh digunakan operasi sambil menunggu keputusan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

"Sementara memang instruksi dari pimpinan. Hercules yang misi kita setop sementara. Tunggu perintah lebih lanjut. Yang operasi sekarang kekuatan lima. Tipe berbeda-beda. Usia 64, sisa jam 64 jam," jelas Djoko Putrosampurno.

Djoko Putrosampurno menduga kecelakaan diduga terjadi karena di ujung landasan udara ada kabut.

"Pagi hari cuaca di sana sebenarnya bagus. Tapi runway yang kurang baik, ada fog. Sambil menunggu keputusan tim investigasi, terjadi kecelakaan sekitar pukul setengah tujuh. Kami belum bisa menerangkan. Kecelakan terjadi di final runway di Wamena," imbuhnya. 

Pesawat Hercules sudah 2 kali jatuh pada tahun ini. Pesawat ini  merupakan pesawat angkut serba guna yang dimiliki TNI Angkatan Udara. Hercules digunakan untuk berbagai misi mengangkut barang maupun personel. Termasuk mengangkut bantuan untuk korban bencana alam.

Pesawat Hercules jatuh di Timika, menyebabkan 13 korban jiwa terdiri dari 12 awak pesawat dan seorang penumpang militer. Pesawat tengah menjalani misi latihan navigasi selama empat hari mulai 17 Desember 2016.

Baca: Pesawat TNI AU Jatuh, Presiden: Akar Masalah Harus Diatasi

Editor: Sasmito

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending