KBR, Lampung - Warga Lampung mulai menyerahkan senjata ilegal yang dimiliki kepada aparat TNI. Dari Agustus sudah tiga tahap penyerahan senjata api dengan total keseluruhan 203 pucuk senjata. Penyerahan senjata ini diterima dari warga kota dan kabupaten di Lampung.
Danrem 043/Gatam Joko P Putranto pada Rabu (2/12) menduga ada kebocoran amunisi sehingga masyarakat bisa dengan mudahnya mendapatkan peluru.
"Dari amunisi yang dilihat beragam adan kaliber 38, 5,56 dan 7,62 yang jumlahnya 61 butir. Ini menjadi perhatian apakah kebocoran baru atau memang sudah lama," kata Danrem 043/Gatam Joko P Putranto.
Joko Putranto menduga amunisi tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Kata Joko, TNI dan Polri akan memperketat prosedur penggunaan amunisi untuk mengantisipasi kebocoran. (Kon Eni)
Editor: Rony Sitanggang