KBR, Pontianak- Program diversifikasi pangan di Provinsi Kalimantan Barat menekan konsumsi beras perkapita provinsi itu. Dari awalnya 139 kilogram pada 2014, tahun ini hanya 124 kilogram saja.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Barat, Anggraito, mengatakan masyarakat mulai beralih ke sumber karbohidrat lainnya. Misalnya ke aneka umbi-umbian dan kacang-kacangan saat sarapan.
Minat masyarakat itu didorong oleh berbagai program pemerintah sepert "Pagi Tanpa Nasi" dan berbagai lomba mengenai keberagaman pangan.
“Ya tahun 2015 itu sudah turun dan program diversifikasi pangan kitakan bagus. Kita punya program sarapan paginya diganti yang non beras, jadi makan nasinya cukup siang dan malam. Jadi, “everymorning no rice” sampai tahun 2016. Kalau itu berhasil jadi pola pangan harapan di Kalimantan Barat akan bagus kaitannya dengan beragam, bergizi, berimbang dan aman,”ujar Anggraito, Rabu (30/12/2015).
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalimantan Barat, Anggraito, menambahkan pihaknya akan meningkatkan produksi sumber karbohidrat selain beras guna mendorong minat mansyarakat.
Kata dia, 14 kabupaten/kota telah menerapkan kawasan rumah pangan lestari. Di kawasan itu ditanam tanaman sumber karbohidrat di pekarangan rumah.
Editor: Malika