KBR, Nunukan– Jelang pergantian tahun 2016, Pemerintah Nunukan,
Kalimantan Utara mendatangkan daging ayam dari Sulawesi dan Malaysia.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nunukan, Jabbar, langkah ini
terpaksa diambil setelah daging ayam langka di kota tersebut.
“Dengan kebutuhan yang mendesak seperti ini ndak ada langkah lagi
mendatangkan dari luar. Ada yang dari Tawau, mau tak mau itu. Yag
penting tidak memutus rantai dinginnya itu sehingga menimbulkan bakteri
yang bisa menyebabkan penyakit bagi manusia yang mengkonsumsinya.“ujar
Jabbar, Rabu (30/12/2015).
Salah satu peternak sekaligus pedagang ayam di Pasar Pagi Kabupaten
Nunukan, Imah menjelaskan kelangkaan daging disebabkan lambannya
pertumbuhan ayam di peternakan lokal. Sehingga peternak membutuhkan
waktu lebih lama agar mencapai bobot yang layak jual. Akibatnya, harga
daging ayam segar yang biasanya dijual 40 ribu rupiah meroket hingga
mencapai 50 ribu rupiah.
Editor: Malika