KBR, Bondowoso– Dinas Pengairan Bondowoso, Jawa Timur, membangun sedikitnya 31 groundsill (konstruksi penahan sedimen) untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan. Kepala Dinas Pengairan Bondowoso, Karna Siswandi mengatakan, selain membangun groundsill Dinas Pengairan juga menormalisasi sejumlah waduk untuk meningkatkan daya tampung air.
“Karena anggaran terbatas kita hanya bisa menormalisasi 8 waduk dari total 17 waduk yang ada,” kata Karna Siswandi kepada KBR, Senin (28/12/2015).
“Antisipasi musim hujan kita telah melakukan kegiatan pengendalian banjir dengan membangun bronjong (groundsill) serta memperbaiki waduk – waduk yang ada,” jelasnya.
Karna menambahkan ada sebanyak 31 groundsill yang dibangun tersebar di sejumlah kecamatan yang rawan banjir seperti, Tlogosari, Maesan, Grujugan, Prajekan dan Klabang. Groundsill akan menahan derasnya laju air sehingga diharapkan bisa mencegah terjadinya banjir.
Sementara untuk waduk, Dinas Pengairan mengaku hanya mampu menormalisasi 8 waduk. Kata Karna, keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dinas pengairan tak bisa menormalisasi semua waduk.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, sedikitnya ada 15 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir. Beberapa diantaranya juga berpotensi terjadi bencana longsor seperti seperti Kecamatan Binakal, Tegalampel, Grujukan, Curahdami, Maesan, Pakem, Wringin, Tamanan, Jambesari, Pujer, Sempol, Botolinggo hingga Taman Krocok.
Editor: Malika