Warga Bogor Adu Nasib Lewat Program Transmigrasi

KBR, Bogor - Sedikitnya 20 orang warga Kota Bogor, Jawa Barat, beradu nasib dengan hijrah ke Kayong Utara, Kalimantan Barat. Para warga yang terdiri dari 5 kepala keluarga di ini, mengikuti program transmigrasi yang tiap tahun dilakukan pemerintah daerah.

Kepala Bidang Penempatan Pelatihan dan Transmigrasi Kota Bogor, Krishna Sudiarto mengatakan, sejak 2008 Pemkot Bogor sendiri sudah mengirimkan sedikitnya 54 kepala keluarga (kk) untuk program transmigrasi. Untuk tahun ini Kota Bogor kebagian jatah mengirimkan 20 orang dari 3 kepala keluarga yang diberangkatkan.

"Sekarang ini memang sedikit karena memang kuotanya kurang. Sudah dari Kementerian Transmigrasinya cuma lima KK itu pun dari Bogor 3 dan Cianjur dua," kata Krishna Sudiarto saat ditemui usai melepas transmigran di  Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Bogor, Selasa (16/12).

Krishna menambahkan, para transmigran nantinya akan menempati lahan yang sudah disiapkan. Selama satu tahun setengah mereka akan disubsidi oleh pemerintah dan berhak untuk mengelola lahan.

"Jadi disubsidi oleh pemerintah, tahun pertama mereka akan mengelola 250 meter per segi tanah untuk digarap. Ketika sudah dua tahun, mereka akan dapat tambahan yang totalnya akan menjadi dua hektar. Dan kalau sudah lima tahun, lahan itu akan menjadi hak milik mereka," jelasnya.

Beberapa para trasmigran yang ditemui mengaku memang sengaja mendaftar untuk pindah ke daerah yang lebih layak. Mereka pun mempertaruhkan hidupnya karena mendapat kabar dari para transmigran yang sukses setelah ikut program ini.

"Ya diniatin aja, karena memang rumah saya di sini waktu itu kena puting beliung, jadi sudah tidak ada tempat tinggal lagi. Kita mencoba peruntungan, kita dapat kabar dari warga Kota Bogor yang sukses juga di sana," kata Syahrial salah satu warga Kota Bogor yang ikut transmigrasi ke Kalimantan ini.

Syahrial sendiri merasa tidak khawatir dengan adanya warga transmigran yang tidak sukses di negeri rantau. Beberapa warga memang ada yang hidup memprihatinkan dan bahkan ada yang harus kembali lagi ke Kota Bogor.

"Mudah-mudahan aja kita bisa sukses, ya kita kan dibantu pemerintah," terangnya.

Editor: Anto Sidharta