Bagikan:

Upaya Pemkab Malang Menghijaukan Diri

Kabupaten Malang, Jawa Timur, terkenal iklim sejuknya. Tak mengherankan, di daerah ini perkebunan apel bisa tumbuh subur. Selain perkebunan apel, daerah pegunungan lainnya banyak ditanami sayuran, teh, kopi, cokelat, salak dan hortikultura. Kondisi ini

NUSANTARA

Kamis, 11 Des 2014 11:13 WIB

Author

Anto Sidharta

Upaya Pemkab Malang Menghijaukan Diri

Pemkab Malang Menghijaukan Diri

KBR, Jakarta – Kabupaten Malang, Jawa Timur, terkenal iklim sejuknya. Tak mengherankan, di daerah ini perkebunan apel bisa tumbuh subur.  Selain perkebunan apel,  daerah pegunungan lainnya banyak ditanami sayuran, teh, kopi, cokelat, salak dan hortikultura. Kondisi ini menjadikan kabupaten ini menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Provinsi  Jawa Timur.

Kabupaten Malang merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi. Luas wilayah mencapai 3.518,72 km2 atau 351.872,62 hektare. Sementara, jumlah penduduknya pada tahun 2013 lebih dari 2,5 juta jiwa.

Kota Kepanjen menjadi ibukota Kabupaten Malang yang baru. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten Pasuruan di utara, Kabupaten Lumajang di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat.

Pentingnya kondisi lingkungan yang terjaga aset bagi kabupaten ini. Apalagi, sejauh ini program dan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan belum menjadi prioritas bagi masyarakat di sana.  Ini yang membuat pemerintah daerah setempat mencoba menggiatkan Program Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan.

“Program yang menyatakan perlunya kualitas hidup yang lebih baik serta kehidupan yang harmonis dengan lingkungannya bagi masyarakat. Program pengelolaan lingkungan tidak hanya terbatas untuk mengupayakan penghijauan saja akan tetapi lebih luas untuk mengupayakan konversi energi yang dapat diperbaharui, memperluas aksi pengurangan sampah dari sumbernya,” ungkap pernyataan Pemda Malang dalam rilisnya.

Selain itu, tema yang diusung antara lain pemberdayaan masyarakat, mendukung usaha ramah lingkungan, peran dunia usaha dalam upaya tanggung jawab sosial dan membangun transportasi yang berkelanjutan.

Hingga kini permasalahan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah di kabupaten ini. Misalnya saja, belum adanya keseimbangan ekosistem kota/kawasan perkotaan, belum maksimalnya ketersediaan udara bersih dan peningkatan estetika kota/ kawasan perkotaan. Belum lagi menurunnya kualitas lingkungan hidup seperti air, tanah dan udara. Hal itu akibat dari belum optimalnya pengelolaan sampah dan air limbah yang berwawasan lingkungan.

Terobosan pun dicoba dilakukan oleh kabupaten ini, Berbagai program dirancang, semisal Kampung Mandiri Energi Pro Iklim di Desa Talangagung Kepanjen.  Kawasan ini menjadi pengendalian, pengembangan dan pemanfaatan gas methane (CH4) sampah dari TPA.

“Caranya dengan memasang sistem jaringan instalasi perpipaan gas methane (CH4) ditransmisi dan didistribusi langsung ke rumah warga, sehingga masyarakat sekitar TPA dapat secara langsung memanfaatkan gas methane (CH4) sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor gas sebagai kebutuhan memasak sehari-hari dengan efektif,” ungkap rilis itu.

Bahkan, lokasi itu kini menjadi salah satu lokasi wisata

“Sampai dengan sekarang telah tercatat di buku tamu sekitar 20.000 pengunjung dari seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri dan telah mendapat apresiasi dari para guru besar perguruan tinggi negeri/swasta dan guru besar dari luar negeri,” jelas rilis itu.

Berbagai program juga digalang seperti program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pembuatan berbagai taman, dan membina Desa Konservasi dan Mandiri Energi Dusun Bendrong. Keseriusan itu dibuktikan dengan anggaran yang diberikan Pemda untuk isu lingkungan. Tahun 2013 lalu, Pemkab mengalokasikan Rp56,2 miliar dari total APBD Rp990,3 miliar atau sebesar 5.68%. Sementara, tahun 2014 anggaran prolingkungan sebesar Rp104 miliar dari total APBD belanja langsung sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar 8,76%, naik 3,08%.

Kabupaten Malang adalah finalis Indonesian Green Region Award (IGRA) 2014. Di IGRA tahun ke-5 ini, penjurian akan dilakukan pada 15 Desember dan pengumuman dilakukan pada 22 Desember 2014. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

IGRA merupakan ajang penghargaan pertama yang diberikan perusahaan media untuk mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan yang lebih pro lingkungan hidup dan hutan, hasil kerjasama Kantor Berita Radio (KBR) dengan Majalah SWA.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending