Bagikan:

Semar Pimpin Misa Natal di Gereja Danukusuman

Tiga penari perempuan, membuka jalan masuk ke gereja. Diikuti majelis berbeskap Jawa, lengkap dengan blangkon.

NUSANTARA

Kamis, 25 Des 2014 12:12 WIB

Author

Santoso

Semar Pimpin Misa Natal di Gereja Danukusuman

Natal, Misa Natal, Solo, Gereja Danukusuman

KBR, Solo - Tiga penari perempuan, membuka jalan masuk ke gereja. Diikuti majelis berbeskap Jawa, lengkap dengan blangkon.

Langkah mereka diiringi gamelan Jawa. Sebuah pembuka Ibadah natal yang tidak biasa. Hari ini kelahiran Kristus disambut di Gereja Danukusuman Solo, bukan dengan denting piano.

"Kita rayakan Natal dengan suasana lokal," kata pendeta Uri christian sakti.  Dia sendiri memakai kostum semar, tokoh wayang Jawa yang dikenal karena pengabdiannya.

Gereja Kristen Jawa Danukusuman, tidak biasanya merayakan Natal dengan cara ini. Beberapa jemaat mengaku terkejut melihat semar di depan mereka.

Apalagi kotbah pendeta semar itu tidak pakai mimbar, selayaknya pendeta biasa. "Semar itu sarat pelayanan. Tidak berjarak Saya siap melayani, "kata pendeta Uri.

Ia menyampaikan kotbah tentang pentingnya manusia berdamai dengan diri sendiri. Diseling lelucon dalam bahasa jawa, ia membuat kotbah jauh dari mengantuk.

Usai ibadah, pendeta Uri mendatangi jemaatnya. Semar itu memercikan air ke kiri kanan, sebelum jemaat menyalaminya. Saling mengucap selamat natal.

Sebuah ibadah natal yang berbeda.

Editor: Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending