KBR, Solo - Tiga penari perempuan, membuka jalan masuk ke gereja. Diikuti majelis berbeskap Jawa, lengkap dengan blangkon.
Langkah mereka diiringi gamelan Jawa. Sebuah pembuka Ibadah natal yang tidak biasa. Hari ini kelahiran Kristus disambut di Gereja Danukusuman Solo, bukan dengan denting piano.
"Kita rayakan Natal dengan suasana lokal," kata pendeta Uri christian sakti. Dia sendiri memakai kostum semar, tokoh wayang Jawa yang dikenal karena pengabdiannya.
Gereja Kristen Jawa Danukusuman, tidak biasanya merayakan Natal dengan cara ini. Beberapa jemaat mengaku terkejut melihat semar di depan mereka.
Apalagi kotbah pendeta semar itu tidak pakai mimbar, selayaknya pendeta biasa. "Semar itu sarat pelayanan. Tidak berjarak Saya siap melayani, "kata pendeta Uri.
Ia menyampaikan kotbah tentang pentingnya manusia berdamai dengan diri sendiri. Diseling lelucon dalam bahasa jawa, ia membuat kotbah jauh dari mengantuk.
Usai ibadah, pendeta Uri mendatangi jemaatnya. Semar itu memercikan air ke kiri kanan, sebelum jemaat menyalaminya. Saling mengucap selamat natal.
Sebuah ibadah natal yang berbeda.
Editor: Sutami
Semar Pimpin Misa Natal di Gereja Danukusuman
Tiga penari perempuan, membuka jalan masuk ke gereja. Diikuti majelis berbeskap Jawa, lengkap dengan blangkon.

NUSANTARA
Kamis, 25 Des 2014 12:12 WIB

Natal, Misa Natal, Solo, Gereja Danukusuman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai