KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia sudah mengirimkan tim divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk menyelidiki penembakan warga di Paniai, Papua.
Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Badrodin Haiti mengakui adanya penembakan. Namun, kepolisian masih menginvestigasi apakah penembakan dilakukan oleh anggotanya atau TNI. Sebab, demonstrasi dilakukan tepat di depan polsek dan loramil setempat yang letaknya bersebelahan.
"Penembakan itu dari kepolisian atau dari unsur lain. Termasuk kita cari tahu siapa yang salah. Kalau salah sudah jelas akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku. Yah itu unjuk rasa kami dilempari batu dan dipanah," ujar Badrodin di PTIK Jakarta, Selasa (9/12).
Badrodin Haiti menambahkan ada anggotanya yang terluka akibat penyerangan tersebut. Sebelumnya, sebanyak lima warga tewas ditembak aparat saat terjadi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai, Senin (8/12). Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat.
Editor: Antonius Eko
