KBR, Jakarta - Kepolisian Papua telah memeriksa 30 saksi yang berasal dari warga, TNI dan Polri terkait insiden kerusuhan di Enarotali, Paniai, Papua.
Juru bicara Polda Papua, Sulistyo Pudjo mengatakan, puluhan orang itu merupakan saksi mata yang berada di lokasi kejadian. Kata dia, saksi yang diperiksa ini dibagi berdasarkan lokasi atau tempat kejadian perkara.
"Yang sudah diperiksa 30 saksi, campuran. Kan itu ada lima TKP. Lokasi pertama adalah di lokasi yang dugaan terjadinya pemukulan atau baku pukul antara masyarakat dengan kelompok yang lewat,” jelas juru bicara Polda Papua, Sulistyo Pudjo saat dihubungi KBR, Minggu (14/12)
“TKP dua itu TKP dugaan terbakarnya kantor KPUD, Ketiga lokasi penyerangan terhadap Koramil. TKP keempat, penyerangan atau penyerbuan terhadap Polsek Paniai Timur, TKP lima lokasi ditemukannya mayat atau warga yang meninggal.”
Sulistyo Pudjo menambahkan, selain pemeriksaan saksi yang berada di lokasi kejadian, polisi juga memeriksa saksi yang saat ini dirawat di rumah sakit.
Kata dia, dari pemeriksaan saksi korban di rumah sakit, polisi sudah mengambil serpihan-serpihan logam yang ada di tubuh korban untuk selanjutnya diteliti oleh laboratorium forensik Polri.
Senin (8/12), terjadi penembakan terhadap warga sipil di Paniai. Lima warga sipil tewas ditembak aparat saat berunjuk rasa di Lapangan Karel Gibai. Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat.
Editor: Antonius Eko