KBR, Nunukan – Petani cabai di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara lebih memilih menjual hasil penan mereka ke Tawau, Malaysia. Ini lantaran tingginya nilai tukar Ringgit terhadap Rupiah.
Namun, akibat petani menjual cabai ke Malaysia menyebabkan langkanya cabai dan membuat harganya melambung hingga Rp 100 ribu. Salah satu penjual cabai di Pasar Jamaker, Irma mengatakan, sudah sebulan terakhir harga cabai meroket.
“Ndak ada masuk sini. Malahan lagi lombok sini ke sana, Malayasia. Jadi orang disini kasih naik juga harga. Sekarang sembilan puluh dikasih keluar seratus di ecer,” ujar irma kepada KBR, Minggu (21/12).
Irma menambahkan mahalnya harga cabai selain petani lokal lebih suka menjual ke Malaysia pasokan cabai dari Sulawesi juga seret. Seretnya pasokan dari Sulawesi disebabkan cabai petani banyak yang rusak saat masuk musim penghujan.
Editor: Pebriansyah Ariefana