Bagikan:

Pemerintah: PSSI Bukan Negara di dalam Negara

ementerian Pemuda dan Olahraga meminta PSSI tidak perlu khawatir dengan rencana pemerintah membentuk Tim 9 untuk mengawasi kinerja dan membenahi PSSI.

NUSANTARA

Selasa, 16 Des 2014 08:23 WIB

Author

Anto Sidharta

Pemerintah: PSSI Bukan Negara di dalam Negara

PSSI, tim 9

KBR, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta PSSI tidak perlu khawatir dengan rencana pemerintah membentuk Tim 9 untuk mengawasi kinerja dan membenahi PSSI.

Menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan,  Gatot S. Dewabroto, pemerintah tidak akan mengganggu keberadaan PSSI dengan membentuk kepengurusan tandingan. Menurut dia, pembentukan tim ini hanya sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan masyarakat akan nasib persepakbolaan di tanah air.

Hal ini diungkap Gatot menyusul kritikan Ketua PSSI, Djohar Arifin soal pembentukan tim ini. Alasannya, PSSI berinduk ke FIFA bukan ke Kemenpora.

Namun, Gatot menegaskan, PSSI yang berada di bawah FIFA tidak bisa mengabaikan pemerintah dan masyarakat.

“Yang perlu diingat adalah PSSI bukan negara dalam negara. PSSI itu juga bagian dari yang ada di republik ini. Kalau dilindungi oleh FIFA betul, tapi bukan sesuatu yang untouchable (tak tersentuh, red.),” ujar  Gatot S. Dewabroto dalam Program Sarapan Pagi KBR, Selasa (16/12).

Gotot menegaskan, pembentukan Tim 9 sesuai dengan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional  yang mengatur soal hak pemerintah dan warga negara. Pembentukan tim terkait dengan buruknya pembinaan dan prestasi sepakbola di tanah air. Misalnya saja Timnas gagal di AFF Suzuki Cup 2014 dan masih “sepakbola gajah” atau pengaturan hasil skor. 

Soal komposisi Tim 9, kata Gatot, hingga kini belum ditentukan. Sebab, keberadaan tim ini baru diungkap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi seminggu lalu. Tim ini akan terdiri dari perwakilan PSSI, wartawan, Kemenpora, masyarakat, dan lain-lain. Nantinya, hasil investigasi dari tim ini akan disampaikan pada kongres PSSI pada 4 Januari 2015 mendatang.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending