Bagikan:

Pastika: Penyanderaan di Sydney Bisa Berdampak pada Pariwisata di Bali

Kasus penyanderaan warga di Sydney, Australia dan penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan ke Suriah dari Malaysia dikhawatirkan berdampak pada kunjungan wisatawan ke Bali.

NUSANTARA

Selasa, 16 Des 2014 15:57 WIB

Pastika: Penyanderaan di Sydney Bisa Berdampak pada Pariwisata di Bali

Pastika, Penyanderaan di Sydney, Pariwisata di Bali

KBR, Denpasar - Kasus penyanderaan warga di Sydney, Australia dan penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan ke Suriah dari Malaysia dikhawatirkan berdampak pada kunjungan wisatawan ke Bali.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan pariwisata di Bali sangat dipengaruhi oleh faktor keamanan baik dari dalam maupun dari luar negeri.

"Ini bisa saja berdampak kepada keamanan dan konstelasi di Indonesia, bisa terjadi. Membaca, mendengar, menyaksikan apa yang terjadi di Australia ini bisa berdampak banyak. Saya juga baca di media 12 WNI yang di tangkap di Malaysia yang akan berangkat ke Suriah,” ujar Made Mangku Pastika, Selasa (16/12).

Penyanderaan terjadi di Kafe Lindt Chocolate di kawasan bisnis Martin Place, Sydney pada Senin (15/12) pagi.  Dalam aksi penyanderaan pada 17 orang selama sekitar 16 jam itu berakibat tiga orang tewas. Sementara di Malaysia, 12 WNI ditangkap saat menginap di salah satu hotel di Bandara KLIA, Sepang.  Dari hasil pemeriksaan kepolisian Malaysia,  mereka mengaku hendak memasuki daerah konflik untuk bergabung dengan Negra Islam dan Suriah (ISIS).

Soal kemungkinan berkurangnya tingkat kunjungan wisatawan, Assisten Marketing Manager Istana Rama Hotel, Umu Kulsum mengatakan, tingkat hunian hotel sampai saat ini belum ada pengaruh langsung. Jelang perayaan Natal dan tahun baru tingkat hunian hotel terus meningkat. Saat ini sudah 90 persen kamar sudah dipesan turis terutama terus dari Australia.

Australia menjadi pemasok turis terbanyak ke Bali yang disusul Tiongkok dan Jepang.

Pemerintah Bali menargetkan 3,5 Juta kunjungan Turis pada tahun ini.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending