KBR, Jakarta- LSM orang utan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) mensinyalir penembakan orangutan yang terjadi di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, dilakukan oleh karyawan perusahaan kelapa sawit. Hal ini mengingat orang utan tersebut ditemukan tertembak 40 peluru di kebun sawit PT Surya Inti Sawit Kahuripan (SISK).
Koordinator Komunikasi dan Edukasi BOSF Nyaru Menteng, Monterado Fridman mengatakan, kawasan sawit sangat ketat sekali sehingga masyarakat biasa tak bisa sembarangan masuk wilayah tersebut. Sehingga bisa dipastikan kematian orang utan tersebut bukan karena perburuan oleh masyarakat.
“Yang pasti orangutan itu ditemukan di dalam areal konsensi orang utan, jangankan untuk berburu orang utan, masyarakat saja untuk masuk ke wilayah perkebunan kelapa sawit harus melalui perizinan lapor, dan segala macam,” kata Monterado kepada KBR, Minggu (7/12/2014).
“Faktanya bagaimana mungkin bisa kalau disebut pelakunya masyarakat? Makanya kami mensinyalir ini adalah oknum mungkin dari karyawan kelapa sawit.”
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimatan Tengah masih terus menyelidiki pelaku penembakan terhadap orang utan di kawasan perkebunan kelapa sawit di Nyaru Menteng. Pihaknya telah memeriksa sejumlah tim medis Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng, Palangkaraya yang pertama kali memberikan pertolongan kepada orang utan tersebut selain itu pihaknya telah memeriksa.
(Baca juga: Pemerintah: Pembunuhan Orangutan Nyaru Menteng akan Diusut)
Editor: Citra Dyah Prastuti