Bagikan:

Operasi Zebra Kaltim: 6000 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Dua Pekan

Kepolisian Kalimantan Timur mencatat enam ribuan pelanggaran lalu lintas yang terjadi dalam waktu dua pekan. Kepala Bagian Operasional Dirlantas Polda Kalimantan Timur, Sumarno mengatakan jumlah itu naik dari tahun 2013 yang 'hanya' sebanyak lima ribuan

NUSANTARA

Minggu, 14 Des 2014 00:29 WIB

Operasi Zebra Kaltim: 6000 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Dua Pekan

Balikpapan, Kalimantan, Kaltim, Lalu lintas

KBR, Balikpapan - Kepolisian Kalimantan Timur mencatat enam ribuan pelanggaran lalu lintas yang terjadi dalam waktu dua pekan.

Kepala Bagian Operasional Dirlantas Polda Kalimantan Timur, Sumarno mengatakan jumlah itu naik dari tahun 2013 yang 'hanya' sebanyak lima ribuan kasus dan tahun 2012 sebanyak dua ribuan kasus.

Pelanggaran paling banyak dikarenakan pengendara melawan arus lalu lintas. Sumarno mengatakan data itu menunjukkan kesadaran masyarakat Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masih rendah.

"Apabila kita lihat dari segi anatomi pelanggar, pelaku pelanggaran paling banyak berusia antara 21-25 tahun, yaitu 1.171 pelanggar. Kemudian rangking kedua adalah 26-30 tahun. Dari segi profesi, karyawan swasta menduduki ranking pertama yaitu 5.547 pelanggar. Kemudian mahasiswa dan pelajar," kata Sumarno, Sabtu (13/12).

Kepala Bagian Operasional Dirlantas Polda Kalimantan Timur Sumarno menambahkan, dalam operasi zebra 2014, Kota Samarinda merupakan kota yang paling banyak terjadi pelanggaran lalu lintas. Di susul Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur.

Sedangkan untuk kecelakaan lalu lintas selama operasi Zebra terdapat 47 kasus, 14 diantaranya meninggal dunia. Jumlah itu menurun dibandingkan tahun 2013 yang terdapat 40 kasus, 15 diantaranya meninggal dunia.

Pelaksanaan operasi Zebra juga bagian dari kesiapan untuk operasi Lilin Natal dan Tahun Baru.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending