Bagikan:

Nelayan: Teknologi Modern akan Ciptakan Konflik Baru

Kelompok nelayan tradional menyambut dingin rencana pemerintah membangun seribu Desa Inovasi Nelayan yang salah satu programnya menerapkan teknologi menangkap ikan lebih modern.

NUSANTARA

Selasa, 16 Des 2014 07:38 WIB

Author

Anto Sidharta

Nelayan: Teknologi Modern akan Ciptakan Konflik Baru

Teknologi Modern untuk Nelayan

KBR, Jakarta – Kelompok nelayan tradional menyambut dingin rencana pemerintah membangun seribu Desa Inovasi Nelayan yang salah satu programnya menerapkan teknologi menangkap ikan lebih modern.

Presidium Nasional Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sugeng Nugroho mengatakan, teknologi itu hanya akan digunakan untuk nelayan berkapasitas besar 60-300 gross ton yang memliki area penangkapan ikan sangat jauh. Kata dia, manfaat program itu untuk nelayan tradisional sangat kecil. Sebab para nelayan tradisional beraktivitas tak jauh dari garis pantai.

Sugeng menjelaskan, teknologi itu juga berpotensi menimbulkan konflik antarnelayan saat mencari ikan.

“Teknologi akan membuat nelayan fokus pada satu areal, nelayan akan bergumul di daerah itu. Akan  muncul konflik baru. Alat tangkap yang satu dengan yang lain akan tumpang tindih,” ujar Sugeng Nugroho dalam program Sarapan pagi KBR, Selasa (16/12).

Sugeng menegaskan, yang terutama dibutuhkan nelayan adalah pemenuhan kebutuhan dasar untuk mereka yakni bahan bakar minyak (BBM). Karenanya, nelayan tradisonal sangat membutuhkan subsidi BBM dari pemerintah.

“Nelayan tradional yang dibutuhkan adalah kebutuhan dasar nelayan. Pertama alat tangkap, kapal dan mesin dan BBM. BBM adalah kebiutuhan pokok, seperti petani yang membutuhkan pupuk. Ini harus dibantu pemerintah., subsidi bbm untuk nelayan sangat diperlukan,” kata Sugeng.

Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) berencana membangun seribu Desa Inovasi Nelayan. Melalui program ini, pemerintah akan mengembangkan teknologi di bidang perikanan dan kelautan.   Pemerintah akan lebih fokus untuk menerapkan teknologi, tangkap dan budidaya perikanan yang lebih modern.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending