Bagikan:

Nelayan Tarakan: Pak Jokowi, Kami Butuh Air dan Solar

KBR, Tarakan - "Kami butuh air. Di sini untuk minum, kami harus beli air galon. Mandi juga sekali sehari, kadang malah tidak mandi berhari-hari," ujar Muhammadong, warga Kampung Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara,

NUSANTARA

Selasa, 16 Des 2014 08:31 WIB

Author

Abu Pane

Nelayan Tarakan: Pak Jokowi, Kami Butuh Air dan Solar

Nelayan Tarakan, Jokowi, Air dan Solar

KBR, Tarakan - "Kami butuh air. Di sini untuk minum, kami harus beli air galon. Mandi juga sekali sehari, kadang malah tidak mandi berhari-hari," ujar Muhammadong, warga Kampung Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/12).

Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba di kampung nelayan ini pukul 09,00 WITA. Jokowi hendak meninjau langsung kehidupan nelayan. Sejumlah warga memang sudah menunggu sejak dua jam sebelumnya. Sebagian berdiri di teras rumah, melihat dari jendela, ada juga yang berjejer di jembatan-jembatan penyeberangan muara sungai.

Sebagian besar rumah nelayan terbuat dari kayu. Berdiri di tepi sungai membuat alur perahu untuk berlayar terhambat. "Sungai ini sempit, kalau perahu yang parkir di ujung muara gak berangkat, nelayan lainnya juga gak bisa jalan," kata Mohammadong.

Air bersih dan penyempitan muara sungai menjadi sebagian kecil persoalan nelayan di Kampung yang hanya dua jam dari Malaysia jika ditempuh dengan kapal speed boat ini. Mereka mandi hanya jika stok air hasil tadah hujan cukup. Belum lagi solar yang kadang ada, kadang tidak ada. "Kalau pun ada, harganya Rp12 ribu per liter di kios eceran," tutur warga lainnya, Jamaluddin.

Sedangkan solar untuk nelayan di SPBU tetap Rp7.500 setiap liternya. Namun untuk membelinya, harus antre hingga seharian. "Saya pernah mengantre membeli solar di SPBU dua hari dua malam. Kalau benar Pak Jokowi mau blusukan ke sini. Ya minta tolong lah, air bersih dan solar dipenuhi," katanya.

Jokowi sendiri memang gencar membangun kekuatan maritim Indonesia. Ia ingin nelayan Indonesia kembali jaya. Kapal asing penangkap ikan ingin ia tenggelamkan sebanyak-banyaknya. Agar jera, dan hasil nelayan lokal bisa meningkat.

Lalu lewat Kementerian Perindustrian, ia hendak membangun seribu Desa Inovasi Nelayan dengan mencukupi kebutuhan nelayan untuk melaut dan membina nelayan untuk memanfaatkan teknologi terkini penangkapan ikan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending