Bagikan:

Nelayan Rembang: Kartu BBM Nelayan Percuma Jika Harus Ijin Sana-sini

Pembagian kartu bahan bakar minyak (BBM) kepada nelayan, dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dianggap percuma.

NUSANTARA

Sabtu, 13 Des 2014 10:29 WIB

Author

Musyafa

Nelayan Rembang: Kartu BBM Nelayan Percuma Jika Harus Ijin Sana-sini

kartu bbm, nelayan, percuma, bbm

KBR, Rembang- Pembagian kartu bahan bakar minyak (BBM) kepada nelayan, dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dianggap percuma.

Seorang nelayan desa Pangkalan Kecamatan Sluke-Rembang, Sunardi menuturkan meski sudah mendapatkan kartu BBM, namun tetap saja harus menyertakan surat pengantar dari desa dan rekomendasi dinas terkait, saat membeli solar.

Menurutnya operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seperti kurang percaya, kalau hanya membawa kartu BBM nelayan.

"Nelayan masih sering bolak balik mengurus surat rekomendasi. Kalau nelayan tidak paham, tentu merepotkan. Seharusnya begitu kami menerima kartu tersebut, kan dapat nilai lebih. Lha nilai lebihnya itu yang belum terasa," keluhnya kepada KBR, hari Kamis (11/12).

Nelayan lain di Kaliori Rembang, Yauma mengatakan ratusan kartu BBM di desanya terpaksa belum dibagikan, karena tata cara penggunaan dan fungsinya belum jelas. Bahkan tak ada sosialisasi dari pemerintah daerah setempat.

"Sudah kami terima kartunya. Sementara disimpan oleh pengurus kelompok. Nanti kalau program sudah jalan, baru dibagikan. Sejauh ini tekhnisnya seperti apa, belum tahu, " ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Rembang, Suparman menegaskan kartu BBM nelayan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berfungsi untuk menjamin pasokan dan mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi. Soal fungsi kartu, Pemerintah Provinsi perlu cepat turun tangan, karena akan melibatkan banyak pihak.

Sebelumnya, kartu tersebut diluncurkan, karena Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ingin merealisasikan janjinya, ketika kampanye dulu.

Editor: Dimas  Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending