Bagikan:

Menteri Saleh Prioritaskan Pembangunan Industri Garam di NTT

Kementerian Perindustrian mendesak pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempercepat penyelesaian masalah lahan tambak garam industri di Kabupaten Kupang.

NUSANTARA

Senin, 22 Des 2014 12:27 WIB

Author

Silver Sega

Menteri Saleh Prioritaskan Pembangunan Industri Garam di NTT

Menteri Saleh, NTT, Semen

KBR, Kupang - Kementerian Perindustrian mendesak pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempercepat penyelesaian masalah lahan tambak garam industri di Kabupaten Kupang.

Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, akibat permasalahan itu, PT Garam  belum bisa beroperasi. Saleh mengatakan, lahan yang akan dipakai untuk tambak garam mencapai hampir 8 ribu hektare.

"Sehingga kalau ini selesai, kebutuhan ini potensi sangat  luar biasa ada sekitar 7.800 hektar kalau ngga salah itu, nah itu bisa memproduksi kira-kira hampir mendekati satu juta ton," kata Saleh Husin di Bandara EL Tari Kupang, Senin (22/12) usai kunjungannya ke Provinsi NTT.

Saleh Husin meyakinkan, NTT memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri garam nasional. Sebab provinsi ini memiliki curah hujan sangat sedikit. Selain di Kupang, daerah yang berpotensi untuk garam industri adalah Kabupaten Nagekeo. Ia mengatakan, untuk mengembangkan garam industri di Nagekeo, pihaknya telah bersepakat dengan PT Cheetham Salt untuk membangun industri garam.

Pengembangan Selain Garam


Selain garam, Kementerian Perindustrian akan mengembangkan Industri semen dan industri tenun ikat.

“Yang kedua adalah untuk pembangunan PT Semen Kupang Tiga. Kan ngga mungkin kembangkan baja di sini. Yang ketiga adalah mengembangkan industri tenunan ikat. Yang pasti-pasti aja jangan kita terlalu bicara yang terlalu jauh-jauh. Yang pasti bisa dikembangkan," kata Saleh Husin di Kupang Senin (22/12).
   
Produksi industri semen  yang saat ini ada menurut Saleh, tidak cukup. Sehingga perlu ada industri semen baru. Sejauh ini, kata dia, sudah ada investor yang menjajaki kemungkinan mengembangkan industri semen yakni yang tergabung dalam Konsorsium Brisbane Capital Investment (BCI). Sedangkan untuk tenun ikat, belum ada investor yang mengembangkan industri tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending