KBR, Mataram – Bisnis laundry atau pencucian di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini mulai mengkhawatirkan. Sebab para pelaku bisnis dari laundry tersebut langsung dibuang ke sungai.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Mataram, M. Saleh, kebanyakan usaha laundry adalah industri rumahan. Penanganan limbah ini, kata Saleh, membutuhkan koordinasi lintas sektoral.
“Ini harus kerjasama lintas sektoral. Kita harus dengarkan dari Dinas Kesehatan seperti apa, kemudian dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) juga karena ini laundry rumahan. Nanti kita akan cari cara karena limbahnya saja yang kita persoalkan. Karena limbah yang digunakan mengandung deterjen,” kata M Saleh kepada Portalkbr, Selasa (2/12).
Hingga kini, kata dia, industry laundry rumahan semakin banyak di Mataram. Namun ia tidak menyebutkan jumlah pelaku usaha ini. Selain itu, Saleh mengatakan, dari segi legalitas sebagian besar laundry tidak memiliki izin operasional.
Editor: Anto Sidharta
Limbah Laundry di Mataram Mengkhawatirkan
Bisnis laundry atau pencucian di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini mulai mengkhawatirkan. Sebab para pelaku bisnis dari laundry tersebut langsung dibuang ke sungai.

NUSANTARA
Selasa, 02 Des 2014 17:42 WIB


Limbah Laundry, Mataram
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai