KBR, Gorontalo – Sebagian besar kalangan Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Gorontalo hingga kini masih berusaha menutupi identitasnya. Ini terjadi karena diskriminasi hak-hak pada LGBT masih kerap terjadi di tengah masyarakat.
Menurut Ketua Komunitas Binthe Pelangi Gorontalo (BPG), Melky Hardi, kondisi ini membuat mereka yang termasuk LGBT tidak bisa bekerja secara formal dengan ekspresi mereka.
“Yang lesbian tidak bisa bekerja secara formal mereka malah menutup-nutupi dorang pe jati diri (jati diri mereka, red.) dorang pe ketidaknyamanan (ketidaknyaman mereka, red.) dengan penampilan mereka berekspresi saat mereka bekerja itu, mereka suka pakai celana tapi di kantor mengharuskan dorang (mereka, red.) harus pakai rok, pakai jilbab,” ujar Melky Hardi kepada Portalkbr, Rabu (11/12) malam.
Karenanya, kata dia, pihaknya bersama wanita-pria (waria) yang tergabung dalam Ikatan Wanita Indonesia Gorontalo gencar melakukan sosialisasi soal keberadaan mereka sebagai bagian dari masyarakat.
Misalnya, sosialisasi mereka lakukan pada Rabu (10/12) malam di Perlimaan Telaga Kabupaten Gorontalo untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia.
Upaya mendekatkan diri dengan masyarakat telah dilakukan kalangan LGBT Gorontalo beberapa tahun ini. Sejak didirikan pada 5 Oktober 2013 lalu, BPG telah melakukan banyak kegiatan sosial yang dananya berasal dari penggalangan dana para anggotanya. Kegiatan yang dilakukan berupa kampanye pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, pembagian sembilan bahan pokok (sembako) bagi warga kurang mampu dan pembagian daging saat Idul Adha.
Mereka berharap dengan aksi ini, para LGBT bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Gorontalo yang dikenal sebagai daerah berjulukan Serambi Madinah.
Hingga saat ini tercatat sudah ada 70 anggota tetap BPG yang terdiri dari kaum gay, lesbian dan waria. Umumnya mereka terdiri dari berbagai kalangan termasuk PNS, dosen dan pelajar.
Editor: Anto Sidharta
LGBT: Mereka Suka Pakai Celana, tapi di Kantor Terpaksa Pakai Rok
Sebagian besar kalangan Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Gorontalo hingga kini masih berusaha menutupi identitasnya. Ini terjadi karena diskriminasi hak-hak pada LGBT masih kerap terjadi di tengah masyarakat.

NUSANTARA
Kamis, 11 Des 2014 13:53 WIB


LGBT, Gorontalo
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai