KBR, Jakarta - Komnas HAM Provinsi Papua menyatakan, penembakan aparat di Paniai, Papua, kepada warga setempat bukan untuk melumpuhkan tapi mematikan. Hasil investigasi Komnas HAM Papua menyatakan, aparat diduga secara brutal menembaki warga.
“Ini menunjukkan bahwa ada aparat gabugan tidak pakai prosedur penembakan senjata. Penembakan untuk melumpuhkan cenderung mematikan, di luar protap (prosedur tetap,red.),” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekretariat Komnas HAM Provinsi Papua Frits Ramandeydalam perbicangan di Sarapan Pagi KBR, Senin (15/12).
Tembakan untuk melumpuhkan biasanya ditujukan padakaki sasaran tembak, sementara penembakan pada badan berdampak mematikan langsung si korban.
Dalam hasl investigasnya, Komnas HAM Papua juga menyatakan, insiden ini tidak terkait dengan kelompok sipil bersenjata seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Kalau itu lokasinya itu tidak masuk akal jika ada penembakan oleh OPM. Di lokasi penembakan berdekatan dengan kantor polsek dan koramil. Kami sudah datang ke dua lokasi yang berbeda yang mengakibatkan rentetan peristiwa itu,” jelas Frits.
Ia menyebutkan, selait empat korban tewas, ada satu orang korban tewas yang saat ini belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Data resmi di rumah sakit ada 4 orang tewas dan ada 1 informasi yang belum sempat kami verifikasi yakni satu orang tewas di rumah sakit dan dibawa ke rumah oleh warga dan dibawa ke kampungnya,” kata Frits.
Untuk menuntaskan kasus ini, ia mendesak TNI dan Polri membentuk tim investigasi bersama untuk melakukan identifikasi ulang.
“Dibentuk tim bersama TNI dan Polri untuk mengungkap kasus ini. Kalau tidak (begitu) kasus ini akan berlarut-larut,” pungkas Frits.
Kasus bermula oleh kejadian pemukulan oleh sekelompok orang tak dikenal kepada warga pada hari Minggu (7/12) malam. Salah satu orang tak dikenal itu sebelumnya sempat ditegur warga setempat di Gunung Merah, Enarotali, karena melintas di kawasan itu dengan kendaraan bermotor tanpa lampu. Setelah berlalu, orang itu datang kembali dan memukul pemuda yang saat itu sedang membuat Pondok Natal.
Warga yang marah keesokan harinya (8/12) mengepung pos Koramil dan Polisi di Gunung Merah karena menduga aksi pemulukan itu dilakukan oleh oknum aparat. Di tempat itulah kerusuhan pecah yang membuat empat warga tewas dan sepuluh orang lainnya luka-luka.
Komnas HAM Papua: Tembakan di Paniai Mematikan, Bukan Melumpuhkan
Komnas HAM Provinsi Papua menyatakan, penembakan aparat di Paniai, Papua, kepada warga setempat bukan untuk melumpuhkan tapi mematikan. Hasil investigasi Komnas HAM Papua menyatakan, aparat diduga secara brutal menembaki warga.

NUSANTARA
Senin, 15 Des 2014 09:13 WIB


Tembakan di Paniai
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai