KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) mengklaim TNI-Polri sudah sepakat berdamai secara adat dengan masyarakat Paniai terkait penembakan sejumlah warga Senin (8/12).
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan aparatnya akan mengukuti keinginan masyarakat adat Paniai. Termasuk menggelar upacara perdamaian seperti membakar batu. Namun, kata dia, Tim Investigasi gabungan akan tetap menyelidiki kebenaran kasus ini.
"Papua tadi sudah saya tanyakan pada Kapolri, Panglima dan KSAD. Sekarang ini sudah ada pembicaraan dengan masyarakat setempat, masyarakat adat. Sudah ada kesepakatan dan penyelesaian ini dengan cara adat ya. Nanti akan ada investigasi, pelurunya dari macam tipenya apa, nanti kita akan kerjasama," ujar Tedjo di Jakarta, Rabu (10/12).
Tedjo Edhy Purdijatno juga meminta masyarakat untuk tidak lebih dulu menyalahkan aparat. Sebab ada informasi sebagian peluru yang mengarah pada masyarakat berasal dari atas. Padahal posisi aparat dan masyarakat sejajar.
Sebelumnya, lima warga sipil tewas ditembak aparat saat berunjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Paniai Senin lalu. Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat. Akibat kejadian itu, masyarakat Paniai menuntut TNI-Polri membayar ganti rugi Rp 4 miliar.
Editor: Antonius Eko