Bagikan:

Ini Titik-Titik Rawan Longsor di NTB

Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap lokasi-lokasi rawan longsor di daerah itu. Daerah rawan itu tersebar di beberapa daerah pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS).

NUSANTARA

Rabu, 17 Des 2014 10:38 WIB

Author

Turmuzi

Ini Titik-Titik Rawan Longsor di NTB

Rawan Longsor, NTB

KBR. Mataram – Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkap lokasi-lokasi rawan longsor di daerah itu.  Daerah rawan itu tersebar di beberapa daerah pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS).

“Di Pulau Lombok yang pertama jalur Mataram Senggigi, Pemenang yang merupakan jalur pariwisata, kemudian Mataram Rembige, Tanjung dan Pusuk, kemudian Sambelie dan Sembalun” kata Kepala Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Wedha Magma Ardhi di Mataram, Rabu (17/12)

Sementara di Pulau Sumbawa, kata Wedha, daerah yang rawan bencana longsor berada di DAS berambeh, Moyo, Lendang Guar Lunyuk, Seteluk Taliwang. Kemudian di Kabupaten Dompu ada di Madapangga, Madatumpu dan Kabupaten Bima ada di Paradu

Ia menjelaskan, daerah rawan longsor itu disebabkan karena alih fungsi lahan hutan dan perbukitan secara sembarangan, khususnya di kawasan daerah wisata di Pulau Lombok. Alih fungsi lahan hutan termasuk perbukitan di kawasan Senggigi Lobar untuk pembangunan hotel dan villa

“Kita sebenarnya tidak pernah dilibatkan, tapi warning terhadap bahaya longsor, pemanfaatan lahan dan sebagainya sudah kami koordinasikan dengan Badan Kordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) NTB,” kata Wedha.

Soal antisipasi longsor, ia meminta masyarakat untuk senantiasa waspada. Sementara, pihaknya kini tengah mengecek secara langsung daerah-daerah yang rawan longsor itu.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending