KBR, Jakarta - The Sunrise of Java menjadi julukan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini tak lain karena Banyuwangi menjadi daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa.
Kabupaten terluas di Jawa Timur ini memiliki luas 5.782,50 km2 dan terletak di ujung paling timur Pulau Jawa. Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat.
Wilayahnya geografi di kabupaten ini cukup beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Luas hutan lindungnya mencapai 38.103,56 hektare, hutan produksi 94.133,99 hektare, hutan konservasi 66.397.50 hektare dan sisanya sebesar 379.616,75 hektare untuk kebun rakyat, pekarangan, tegalan, pesawahan dan lainnya.
Dari kabupaten yang berlatar belakang alam inilah muncul kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dengan program Gerakan Sedekah Oksigen yang dimulai pada Desember 2013 lalu.
Gerakan dimulai dari gerakan Green and Clean pada 2011 lalu dengan mengajak warganya menanam pohon dan menciptakan lingkungan yang bersih. Penanaman pohon secara masif pun dilakukan untuk merehabilitasi lahan kritis. Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuahkan hasil. Daerah ini mendapat penghargaan dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai juara satu Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon tingkat nasional.
Berbagai jenis bibit tanaman telah ditanam dalam program ini.
“Sepanjang 2012, sebanyak 3.778.510 bibit berbagai tanaman seperti trembesi, sawo kecik, jabon, manggis, ditanam di berbagai lahan, mulai dari kebun rakyat, penghijauan perkotaan dan wilayah industri hingga di sepanjang sungai,” ungkap Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekda Kabupaten Banyuwangi, Wiyono melalui rilisnya.
Gerakan Sedekah Oksigen saat itu dilakukan untuk mengantisipasi fenomena banjir yang banyak melanda Indonesia, termasuk Banyuwangi. Upaya yang dilakukan diantaranya dengan pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan dengan konsep Green Building di perkantoran, dan kewajiban menanam pohon bagi penerima hibah. PNS pun dilibatkan dalam program ini.
“Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mewajibkan para pegawainya untuk membawa tanaman ke kantor dan memeliharanya hingga tumbuh subur. Tidak ada lagi bunga-bunga plastik yang menghiasi kantor-kantor pemerintahan. Semuanya berganti tanaman hijau yang segar. Anjuran ini diteruskan kesemua instansi pemerintah dan swasta dan sekolah-sekolah,” ungkap pernyataan itu.
Gerakan Sedekah Oksigen juga disosialisasikan dengan pelibatan generasi muda baik melalui sekolah dan media sosial milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi seperti Twitter di @banyuwangikab. Semua aksi pelestarian lingkungan beberapa tahun terakhir ini pun terbukti membuahkan hasil.
“Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi sumber mata air, terdapat 333 sumber mata air yang hingga saat ini terjaga eksistensinya,” ungkap pernyataan itu.
Kabupaten Banyuwangi adalah finalis Indonesian Green Region Award (IGRA) 2014. Di IGRA tahun ke-5 ini, penjurian akan dilakukan pada 15 Desember dan pengumuman dilakukan pada 22 Desember 2014. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
IGRA merupakan ajang penghargaan pertama yang diberikan perusahaan media untuk mendorong pemerintah daerah membuat kebijakan yang lebih pro lingkungan hidup dan hutan, hasil kerjasama Kantor Berita Radio (KBR) dengan Majalah SWA.
Gerakan Sedekah Oksigen ala Banyuwangi
The Sunrise of Java menjadi julukan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini tak lain karena Banyuwangi menjadi daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa.

NUSANTARA
Kamis, 11 Des 2014 11:13 WIB


Gerakan Sedekah Oksigen, Banyuwangi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai