Bagikan:

Dua Pasar di Perbatasan Timor Leste Diramaikan Lagi

Demi cegah perdagangan ilegal di perbatasan.

NUSANTARA

Minggu, 07 Des 2014 12:22 WIB

Author

Silver Sega

Dua Pasar di Perbatasan Timor Leste Diramaikan Lagi

pasar, perbatasan, perdagangan ilegal


KBR, Kupang- Pemerintah kabupaten Belu akan mengaktifkan kembali dua pasar perbatasan dengan Timor Leste, yaitu pasar Motaain dan Turiskain. Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabyupaten Belu, Florianus Nahak mengatakan pengaktifan pasar perbatasan untuk mengurangi perdagangan ilegal. Nantinya pemerintah pusat akan menggelontorkan dana Rp 5 miliar untuk perbaikan infrastruktur kedua pasar itu.


"Kita akan aktifkan seluruhnya supaya perdagangan di lintas batas itu bisa aman. Karena ketika sarana perdagangan kita aktifkan maka kita harap terjadi pengurangan perdagangan ilegal,” kata Florianus Nahak ketika dihubungi Minggu (7/12/2014). 


“Ketika kita berdagang di pasar-pasar yang disiapkan oleh pemerintah maka itu aman. Kita harap juga operator-operator di batas bisa memahami kondisi ini. Perdagangan rakyat jangan dilihat sebagai suatu perdagangan internasional dimana disitu terjadi ekspor impor. Di situ kan terjadi perdagangan tradisional, di mana kebutuhan-kebutuhan riil diantara dua belah pihak kita fasilitasi.”


Sebelumnya, Pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana menyerahkan pengelolaan pasar di perbatasan dengan Timor Leste kepada pihak swasta. Warga di perbatasan belum memanfaatkan pasar perbatasan secara baik. Ini karena kurangnya dukungan infrastruktur jalan dan lokasi pasar jauh dari pemukiman warga. 


Di perbatasan NTT Timor Leste terdapat enam pasar perbatasan. Masing-masing Pasar Motain dan Turiskain di Kabupaten Belu, Pasar Motamasin di Kabupaten Malaka, serta Pasar Wini, Napan, dan Pasar Haumeni di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). 


Editor: Citra Dyah Prastuti 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending