Bagikan:

Dua Alat Peringatan Dini Tsunami Dipasang di Banyuwangi

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menambah dua alat sistem peringatan dini tsunami untuk Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

NUSANTARA

Kamis, 18 Des 2014 16:52 WIB

Author

Hermawan

Dua Alat Peringatan Dini Tsunami Dipasang di Banyuwangi

tsunami, banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menambah dua alat sistem peringatan dini tsunami untuk Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Banyuwangi Supriyono mengatakan, dua alat itu akan dipasang di Dusun Pancer Kecamatan Pesanggaran dan di Pelabuhan Ikan Muncar.


kata dia, Dusun Pancer dan Muncar dipilih karena rawan tsunami dan berpenduduk padat. Selain itu, Pada 1994 tsunami pernah menyapu dusun Pancer yang mengakibatkan ratusan warga hilang dan tewas.


Dua alat peringatan dini tsunami itu berkapasitas lebih besar dengan sirine yang terdengar hingga radius dua kilometer.


“Sebetulnya BNPB sudah memasang tujuh lokasi tapi kecil, kalau yang dua ini sirine besar. Daya pancar untuk sirine itu dua kilometer. Kita pilih dengan di situ yang potensi tsunami, jadi di Kabupaten Banyuwangi ini ada di daerah Pesanggaran dan penduduknya yang banyak,” kata Supriyonto, Kamis (18/12).


Supriyono menambahkan, penambahan ini melengkapi tujuh alat peringatan dini tsunami yang terpasang pada 2013.


Tujuh alat peringatan dini tsunami yang sebelumnya dipasang di sejumlah tempat, yaitu di Pantai Pancer dan Desa Rajekwesi Kecamatan Pesanggaran, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Pantai Palurejo Kecamatan Muncar, Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Pantai Boom, Banyuwangi dan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending