Bagikan:

Dinas Perindustrian Kota Bogor Jual Beras Murah

Untuk menstabilkan harga jelang perayaan Natal dan tahun baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyuplai 100 ton beras murah ke sejumlah pasar di Kota Bogor. Pendistribusian sendiri dilakukan dengam cara menggelar operasi pasa

NUSANTARA

Kamis, 18 Des 2014 16:08 WIB

Dinas Perindustrian Kota Bogor Jual Beras Murah

beras, bogor

KBR, Bogor - Untuk menstabilkan harga jelang perayaan Natal dan tahun baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyuplai 100 ton beras murah ke sejumlah pasar di Kota Bogor. Pendistribusian sendiri dilakukan dengam cara menggelar operasi pasar tertutup.


Kabid Perdagangan Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga mengatakan, sejak satu bulan terakhir sebagian besar harga pokok di pasar mengalami peningkatan sebesar 10-14 persen. Dalam satu minggu pelaksanaan operasi pasar, 100 ton beras dari Bulog sudah didistribusikan dan terjual ke masyarakat.


"Kita jual dengan harga murah, harga normal untuk beras untuk kualitas medium yang sama sebesar Rp 8900 per kilo.Sedangkan harga beras yang kita jual dalam operasi pasar ini lebih murah yakni Rp 7400 per kilo, atau selisih Rp 1500," katanya saat berbincang dengan KBR, Kamis (18/12).


Menurutnya, operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga beras dan sejumlah bahan pokok di pasar lebih stabil dan normal kembali. 


"Mudah-mudahan jelang natal dan akhir tahun ini harga menjadi stabil hingga harga beras menjadi Rp 8000 per kilo," ujarnya.


Mangahit menerangkan, pada minggu lalu harga sejumlah bahan pokok dan sayuran di sejumlah pasar di Bogor mengalami kenaikan, salah satunya harga cabai melebihi harga daging sapi. Pasalnya  harga untuk satu kilogram cabai rawit merah dari sepekan lalu  mencapai Rp 100 ribu per kilogram. "Itu melebihi daging, harga daging saja hanya Rp 94 ribu," jelasnya.


Sedangkan untuk jenis cabai merah, cabai hijau dan cabai keriting berkisar Rp 50.000 hingga Rp 75.000 per kg. “Harga naik disebabkan gagal panen di daerah produksi cabai, ditambah naiknya harga bahan bakar minyak,” katanya.


Dia mengatakan, naiknya harga sayuran seperti cabai, kentang, wortel dan tomat akibat tersendatnya pasokan serta gagal panen di beberapa daerah penghasil sayur. "Faktor cuaca dan musim juga sangat berpengaruh, karena banyak petani yang gagal panen," kata dia.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending