Bagikan:

Data Longsor Banjarnegara Simpang Siur, 100 Tagana Dikerahkan

Kementerian Sosial mengirimkan tim khusus berjumlah 100 orang membantu korban bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Juru Bicara Kementerian Sosial Benny Setia Nugraha mengatakan tim Tanggap Siaga Bencana (Tagana) tersebut diturunkan ke lapangan

NUSANTARA

Sabtu, 13 Des 2014 18:47 WIB

Data Longsor Banjarnegara Simpang Siur, 100 Tagana Dikerahkan

Banjarnegara, Jawa Tengah, longsor, bencana, tewas

KBR, Jakarta - Kementerian Sosial mengirimkan tim khusus berjumlah 100 orang membantu korban bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Juru Bicara Kementerian Sosial Benny Setia Nugraha mengatakan tim Tanggap Siaga Bencana (Tagana) tersebut diturunkan ke lapangan untuk membantu mendata dan memantau kebutuhan para korban.

Kementerian Sosial juga sudah mengirimkan bantuan bahan makanan serta selimut untuk korban di posko pengungsian.

"Kita sudah turunkan seratus orang Tagana disana. Kita sudah buatkan pola posko tanggap darurat, pengendalian dan informasi di sana supaya tidak simpang siur. Dan dapur umum di lapangan juga sudah kita siapkan. Mudah-mudahan kita cepat dapatkan informasi berapa jumlah korban yang luka ringan, luka berat, dan meninggal sehingga dari situ jumlah bantuan yang dibutuhkan kelihatan," kata Benny Setia Nugraha.

Juru Bicara Kementerian Sosial Benny Setia Nugraha mengklaim kebutuhan makanan bagi para korban saat ini sudah terpenuhi. Sebab, sudah ada pasokan 200 ton beras untuk korban bencana tersebut.

Sebelumnya, Jumat sore bencana tanah longsor menimbun 300 rumah di Desa Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Jumlah korban yang ditemukan tewas hingga kini 12 orang, tujuh berhasil diidentifikasi dan lima belum bisa teridentifikasi. Sementara korban selamat ada 17 warga yang sudah dirawat di rumah sakit.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending