Bagikan:

Belasan Kecamatan di Banjarnegara Rawan Longsor

Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masuk katagori rawan bencana longsor.

NUSANTARA

Minggu, 14 Des 2014 14:05 WIB

Author

Yudi Rachman

Belasan Kecamatan di Banjarnegara Rawan Longsor

longsor, banjarnegara

KBR, Jakarta - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masuk kategori rawan bencana longsor. 


Menurut Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo, belasan kecamatan yang rawan longsor itu memiliki lahan miring dan berada di tebing dengan kontur tanah yang labil. Karenanya, Pemkab bakal merelokasi warga yang berada di daerah rawan longsor tersebut.

 

"Kalau bicara longsor, di Banjarnegara itu ada 12 kecamatan yang rawan longsor karena struktur tanahnya rata-rata tebing atau lereng-lereng. Kalau kena guyuran air apalagi frekuensi hujannya luar biasa akhirnya resap-resap. Tanahnya juga tanah labil," jelas Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo saat dihubungi KBR, Minggu (14/12)


Sebelumnya, hampir 100 orang dinyatakan hilang, 20 orang tewas dan belasan orang lainnya ditemukan selamat dalam bencana longsor di di dusun Jemblung, Desa Sampang. 


Tim SAR dan BPBD Jawa Tengah serta BNPB masih melakukan pencarian dan evakuasi korban yang masih tertimbun longsoran. Sementara itu, Presiden Joko Widodo mendatangi langsung lokasi kejadian untuk memantau proses bantuan untuk korban dan pengungsi.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending