KBR, Nunukan – Warga perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, harus menunggu hingga satu bulan untuk mendapatkan jadwal penerbangan ke daerah itu.
Krisis penerbangan ini membuat Pemkab Nunukan berencana menambah jumlah penerbangan ke daerah itu.
Menurut Kepala Bidang Kominfo dan Perhubungan Udara di Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Sugianto Albert, krisis penerbangan itu dikarenakan membludaknya penumpang di akhir tahun.
“Kebetulan ini selesai tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil, red.) dan akhir tahun, Kecamatan untuk meng-SPJ-kan (Surat Pertanggungjawaban, red.) kegiatannya, terjadilah penumpukan disini. Karena pesawatnya satu sedangkan setnya terbatas, 12 set,” ujar Sugianto Albert kepada Portalkbr, Senin (15/12).
Sugianto menambahkan, untuk mengatasi membludaknya penumpang, pihaknya berencana menambah penerbangan bersubsidi dari 4 kali seminggu menjadi setiap hari.
Sementara, untuk mengatasi kebiasaan macetnya penerbangan ke wilayah perbatasan setiap awal tahun karena belum adanya perpanjangan kontrak, pihaknya meminta maskapai penerbangan Susi Air untuk tetap mengadakan penerbangan sambil menunggu perpanjangan kontrak.
Editor: Anto Sidharta
Akhir Tahun, Penerbangan ke Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia Krisis
Warga perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, harus menunggu hingga satu bulan untuk mendapatkan jadwal penerbangan ke daerah itu.

NUSANTARA
Senin, 15 Des 2014 14:16 WIB


Akhir Tahun, Penerbangan, Nunukan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai