Warga Ahmadiyah di Asrama Transito Segera Punya KTP

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga Ahmadiyah di asrama Transito sudah dimulai. Kepala Dinas Sosial dan Kependudukan Catatan Sipil Pemerintah Provinsi NTB Bachrudin menjelaskan proses tersebut  membutuhkan waktu sekira sebulan. Bachrudin meminta warga Ahmadiyah untuk aktif mendatangi ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram.

"Kalau dalam pelayanan normalnya penduduk rentan, ya. Ini, kan, termasuk penduduk rentan, ya, termasuk penduduk pengecualian karena seluruh dokumen data basenya sudah hilang. Itu satu bulan sudah ada di server, dia terbit Nomor NIKnya. 30 hari sejak pendaftaran, itu aturan. Dia setelah terbut NIKnya, dicetakkan KTPnya, KK dulu. Setelah KK terbit secara ketentuan dia yang agresif bawa KK ke kantor camat, ya, direkamlah KTPnya. Setelah dia direkam seminggu lagi  terbitlah KTP elektronik," jelas Bachrudin kepada KBR68H.

November lalu Pemerintah Provinsi NTB menjanjikan penerbitan KTP bagi warga Ahmadiyah di asrama Transito, Mataram. Mereka mengungsi dari rumahnya di Dusun KetapangKabupaten Lombok Barat, sejak Februari 2006. Selama tujuh tahun 70an warga Ahmadiyah hidup di pengungsian setelah rumah mereka dirusak massa yang menolak keyakinan mereka.

Editor: Doddy Rosadi