Bagikan:

Tuntut Revisi UMP, Buruh Jateng Malah Minta Gubernur Turun

Ribuan buruh gabungan seluruh wilayah Jawa Tengah berunjuk rasa di DPRD Jateng, Jumat (13/12), menuntut revisi upah minimum provinsi (UMP).

NUSANTARA

Jumat, 13 Des 2013 17:14 WIB

Tuntut Revisi UMP, Buruh Jateng Malah Minta Gubernur Turun

Revisi UMP, Buruh Jateng, Gubernur Turun

KBR68H, Semarang - Ribuan buruh gabungan  seluruh wilayah Jawa Tengah berunjuk rasa di DPRD Jateng, Jumat (13/12), menuntut revisi upah minimum provinsi (UMP).

Selain itu, mereka juga menuntut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk turun dari jabatannya karena dinilai tidak berpihak kepada buruh dan dugaan korupsi e-KTP oleh KPK beberapa waktu lalu. Dalam aksinya buruh melakukan teatrikal dan pembakaran boneka ganjar.

Koordinator Aksi, Nanang menuding pemerintah provinsi belum berkoordinasi dan melakukan sosialisasi secara merata. Hal ini, menurut Nanang, membuat penetapan UMP dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tidak berpihak kepada buruh. Ia pun mengancam, buruh akan melakukan aksi yang lebih besar dan memboikot pabrik-pabrik industri apabila tidak ada tanggapan dari pemerintah

“Kemudian hari ini menuntut ganjar pranowo segera turun dari jabatannya karena apa yang disampaikan Ganjar Pranowo di media itu sangat membohongi publik, itu adalah  kebohongan publik. Kami diajak diskusi tetapi Ganjar hanya mau berdiskusi dalam konteks penjelasan penetapan UMK,” tutur Nanang di Semarang, Jumat (13/12).

UMP yang ditetapkan pemerintah Jawa Tengah saat ini hanya Rp 830 ribu sedangkan UMK tertinggi di Kota Semarang sebesar 1,2 juta dan terendah di Cilacap sebesar Rp 816 ribu.

Tudingan korupsi yang dilakukan Ganjar diungkap terpidana kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Palembang, M. Nazaruddin. Ganjar dituding mendapat dana sekitar 500 ribu US dolar atau sekitar Rp 6 miliar dari dana e-KTP. Menanggapi tudingan tersebut, Ganjar bersedia turun dari jabatannya apabila terbukti korupsi e-KTP.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending