Bagikan:

Tragedi Bintaro, RS Belum Izinkan Sopir Truk Diperiksa Polisi

KBR68H, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina belum mengizinkan polisi memeriksa Chosimin dan Mujiono. Dua orang itu adalah sopir dan awak truk tangki pengangkut BBM Pertamina yang kemarin bertabrakan dengan kereta listrik komuter di Bintaro, Jakarta Sela

NUSANTARA

Selasa, 10 Des 2013 15:01 WIB

Author

Bambang Hari

Tragedi Bintaro, RS Belum Izinkan Sopir Truk Diperiksa Polisi

Tragedi Bintaro, Sopir Truk, kereta

KBR68H, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina belum mengizinkan polisi memeriksa Chosimin dan Mujiono. Dua orang itu adalah sopir dan awak truk tangki pengangkut BBM Pertamina yang kemarin bertabrakan dengan kereta listrik komuter di Bintaro, Jakarta Selatan.

Juru Bicara RSPP Yulita mengatakan kondisi fisik dua orang itu masih lemah dengan kondisi luka bakar. Saat ini keduanya tengah berada di ruang steril dan belum bisa berkomunikasi.

"Belum ada perubahan yang signifikan. Masih sama seperti kemarin. Kalau luka bakar itu kan tidak bisa pulih dengan cepat. Tapi kondisi pasiennya sadar. Tadi dari pihak kepolisian sempat berbicara langsung dengan dokternya. Pasien belum bisa diajak komunikasi lantaran kondisinya masih lemas," jelasnya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Selasa (12/10).

Juru Bicara Rumah Sakit Pusat Pertamina Yulita menambahkan, biasanya pemulihan kondisi pasien luka bakar memakan waktu selama seminggu. Pengemudi truk tangki Chosimin mengalami luka bakar di bagian kaki dan muka.

Truk pengangkut 24 ribu liter BBM yang ia kemudikan kemarin bertabrakan dengan kereta listrik komuter di pintu perlintasan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut terjadi di Jalur Pondok Ranji menuju arah Kebayoran. Kecelakaan itu menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan orang luka.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending