Bagikan:

Taman Nasional Baluran Sukses Membiakan Banteng Secara Semi Alami

Pengelola Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berhasil membiakkan banteng Jawa (Bos Javanicus) melalui proses semi alami. Seekor induk banteng melahirkan anak banteng, pada akhir Oktober lalu. Kini, satu lagi induk banteng siap mela

NUSANTARA

Kamis, 12 Des 2013 12:06 WIB

Author

Hermawan

Taman Nasional Baluran Sukses Membiakan Banteng Secara Semi Alami

Taman Nasional Baluranm Banteng

KBR68H, Situbondo - Pengelola Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berhasil membiakkan banteng Jawa (Bos Javanicus) melalui proses semi alami. Seekor induk banteng melahirkan anak banteng, pada akhir Oktober lalu. Kini, satu lagi induk banteng siap melahirkan. 


Kepala Balai Taman Nasional Baluran Emi Endah mengatakan, program pembiakan semi alami ini dianggap berhasil karena baru pertama kali dilakukan di Taman Nasional Baluran. Pembiakan semi alami dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang pada induk betina.


"Saat ini bisa dilihat bahwa seekor banteng betina sudah dilahirkan tanggal 31 Oktober. Satu ekor betina lagi dalam kondisi hamil dan mudah-mudahan tiga, empat bulan lagi bisa melahirkan. Untuk sementara ini memang ketiga individu banteng memang berasal dari Taman Safari Prigen,” kata Emi Endah.


Program pembiakan banteng di Taman Nasional Baluran bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia yang dimulai pada Juli tahun lalu. Taman safari menghibahkan dua ekor banteng betinanya yang berusia dua tahun ke Taman Nasional Baluran. 


Pembiakan dilakukan untuk meningkatkan populasi banteng Jawa yang saat ini kondisinya kian mengkhawatirkan. Populasi banteng Jawa di Taman Nasional Baluran hanya tersisa 20 ekor pada tahun 2008 lalu. Namun pada tahun 2012 lalu jumlahnya bertambah menjadi 26 ekor. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending