Bagikan:

Seperempat Penyandang HIV/AIDS di Situbondo Meninggal, Kebanyakan Ibu RT

Kian banyak penyandang HIV/AIDS di Situbondo, Jawa Timur, yang meninggal dunia selama setahun terakhir ini. Dari 82 penyandang HIV AIDS, tercatat 20 orang penderita meninggal dunia. Kenyataan ini diungkapkan Konselor HIV/AIDS Dinas Kesehatan Situbondo,

NUSANTARA

Senin, 02 Des 2013 15:07 WIB

Seperempat Penyandang HIV/AIDS di Situbondo Meninggal, Kebanyakan Ibu RT

HIV/AIDS, Situbondo, Ibu RT

KBR68H, Situbondo - Kian banyak penyandang HIV/AIDS  di Situbondo, Jawa Timur, yang meninggal dunia selama setahun terakhir ini. Dari 82 penyandang  HIV AIDS, tercatat 20 orang penderita meninggal dunia. Kenyataan ini diungkapkan Konselor HIV/AIDS Dinas Kesehatan Situbondo, Heryawan.

Menurut Heryawan, ironisnya, dari 82 pengidap HIV AIDS, sekitar 60 persen diantaranya ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu-ibu rumah tangga ini terjangkit HIV AIDS, karena tertular dari sang suami yang gemar datang ke tempat  pelacuran.

Oleh karena itu, pria yang juga anggota Komisi Penanggulangan AIDS itu, menegaskan, pihaknya terus berupaya memutus mata rantai penyebaran HIV AIDS, dengan cara melokalisir korban.

Heryawan mengaku, KPA dan Dinas Kesehatan Situbondo telah bekerjasama dengan berbagai komponen masyarakat, seperti organisasi sekolah, organisasi mahasiswa maupun sejumlah ormas islam.

Sementara itu,  Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengungkapkan, sejak 2004 hingga 2013, sudah tercatat 315 penderita HIV AIDS di Situbondo. Bupati yang juga Ketua KPA ini meminta,  agar KPA  dan Dinas Kesehatan terus mencari penderita lain yang masih belum terindentifikasi.

Peringatan hari HIV AIDS di Situbondo, Minggu (1/12) ditandai penyebaran panflet bagi pengguna jalan. Penyebaran pamflet berisi himbauan bahaya penyakit HIV AIDS tersebut, melibatkan Dinas Kesehatan, KPA  dan mahasiswa. (Zaini Zain)

Sumber: Bhasa FM Situbondo
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending