Bagikan:

Sengketa Pilkada, Aparat Keamanan di Mimika Siaga Penuh

Kepolisian Mimika, Papua, akan menjaga ketat beberapa kantor dan perumahan para pejabat yang terkait pilkada.

NUSANTARA

Kamis, 05 Des 2013 14:55 WIB

Author

Spedy Paereng

Sengketa Pilkada, Aparat Keamanan di Mimika Siaga Penuh

Sengketa Pilkada, Mimika

KBR68H, Timika – Kepolisian Mimika, Papua, akan menjaga ketat beberapa kantor dan perumahan para pejabat yang terkait pilkada.

Gedung yang akan dijaga adalah kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Sementara rumah yang akan dijaga adalah rumah anggota KPU, anggota Panwas, para kandidat bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada Mimika.

Tindakan polisi ini dilakukan untuk mengantisipasi keamanan pascapengucapan Putusan Sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis ini (5/12). Tidak tanggung-tanggung personil yang dilibatkan untuk mengamankan lokasi itu sebanyak 510 personil gabungan TNI/Polri.

“Kami sudah rapat dan personil yang kami siapkan sebanyak 510 aparat gabungan TNI/Polri, yang terdiri dari 350 personil Polres termasuk yang ada di Polsek-polsek, 100 personil dari Brimob Polda Papua, Detasemen B Timika dan 60 atau 2 peleton TNI,” ungkap Juru Bicara Kepolisian Mimika Hempi Ona kepada wartawan di halaman Gedung Eme Neme Yauware, Kamis (5/12).  

Bahkan, kata dia, pihaknya siaga penuh untuk mengantisipasi adanya aksi-aksi kekerasan di tengah masyarakat.

“Untuk antisipasi pengamanan pascapengucapan putusan MK kami polisi boleh dikatakan siaga 1, karena ini merupakan kepentingan daerah khusus tanggal 5 dan 6 Desember,” ungkap Hempi.

Hempi menambahkan, dari informasi intelejen, potensi gangguan keamanan akibat putusan MK ini sangat besar karena semua kandidat memiliki pendukung yang tidak sedikit. Sehingga, apabila putusan nantinya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka bisa saja melakukan keributan sehingga mengganggu ketertiban umum.

“Kami Kepolisian berharap apapun putusan MK dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Mimika. Terima dengan lapang dada, dan jangan demo ataupun anarkis,” harapnya Hempi.

Sebelumnya, sebanyak sembilan kandidat calon bupati dan wakil bupati Mimika menolak hasil pilkada Mimika. Mereka lantas mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Hari ini merupakan sidang terakhir dengan agenda pengucapan putusan sengketa Pilkada Mimika.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending