KBR68H, Semarang - Kelompok FPI dan Front Komunitas Indonesia atau FKI di Kabupaten Semarang Jawa Tengah menolak dituding melakukan provokasi saat mereka menggelar tablig akbar bertepatan dengan misa malam Natal. Malam tadi, ratusan anggota dan simpatisan FPI-FKI menggelar pengajian di masjid Kota Ungaran. Ketua FKI Jawa Tengah Jindan Baharun mengatakan, tablig akbar untuk memperingati hari antikorupsi. Jindan sebelumnya pernah menjadi pengurus FPI di Jawa Tengah. Salah seorang petugas keamanan gereja di Gereja Katolik Ungaran Suparman mengatakan, tahun ini merupakan kali kedua FPI menggelar acara bertepatan dengan misa Natal.
"Tahun lalu, pengamanan di sini juga ada dua kegiatan. Situasinya aman, kondusif, tidak ada kegiatan yang mencurigakan. Tapi dari informasi yang diterima akan ada sweeping FPI. Karena pada saat kegiatan di alun-alun ini diadakan jam 6 pagi, kemungkinan dari FPI juga ada kegiatan di situ. Tapi ternyata kejadiannya di Kabupaten Kendal," kata Suparman.
Semula rencana kegiatan pengajian FPI dan FKI itu akan diikuti sekitar tiga ribu orang. Namun malam tadi kegiatan hanya dihadiri ratusan orang saja karena isu SARA dan tudingan hendak memprovokasi acara malam Natal. Tahun lalu, FPI berencana menggugat Bupati Semarang karena memberi izin penyelenggaraan misa Natal di alun-alun kabupaten.
Editor: Fuad Bakhtiar