Bagikan:

Rumah Wartawan di Papua Dirusak Anggota DPRD

Rumah salah satu wartawan lepas di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Alex Tethool dirusak anggota DPRD Fakfak dan massa pendukungnya. Perusakan rumah ini diduga terkait pemberitaan yang dibuat oleh Alex tentang anggota DPRD Fakfak yang menjaminkan m

NUSANTARA

Kamis, 12 Des 2013 19:04 WIB

Rumah Wartawan di Papua Dirusak Anggota DPRD

Rumah Wartawan, Papua, Anggota DPRD

KBR68H, Jakarta - Rumah salah satu wartawan lepas di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Alex Tethool dirusak anggota DPRD Fakfak dan massa pendukungnya. Perusakan rumah ini diduga terkait pemberitaan yang dibuat oleh Alex tentang anggota DPRD Fakfak yang menjaminkan mobil dinas karena terjerat dengan utang miras.

Dalam pesan pendeknya, Alex menyebut, perusakan rumah itu terjadi Rabu kemarin (11/12) sekitar pukul 15.00 WIT. Kedua anak dan istrinya menjadi korban saat kejadian itu rumah tersebut.

“Kedua anak saya beserta istri kena luka-luka ringan di kaki dan mereka menyelamatkan diri dari belakang rumah.  Pintu rumah tetangga sekitar juga dirusak. Mereka mengincar saya, sehingga saya juga menghindar dari belakang rumah yang kebetulan belakang rumah adalah hutan dan berjurang dengan jalan kecil. Sesaat kejadian kami masih mengungsi di rumah kerabat yang jaraknya sekitar 2 kilometer. Dengan adanya kejadian ini, saya telah melapor kepada polisi,” jelas Alex Tethool.

Sementara itu, Koordinator Divisi Advokasi AJI Jayapura, Jack Wally menuturkan, kasus kekerasan yang menimpa Alex Tethol sudah dilaporkan kepada kepolisian setempat. Kasus tersebut termasuk tindakan kriminal, karena melakukan perusakan.

“Kami dari AJI Jayapura akan terus kawal kasus ini hingga proses hukum tuntas. Seharusnya jika seseorang merasa dirugikan akibat pemberitaan,  bisa dapat melakukan hak jawab dan itu telah diatur dalam UU Pers no 40/1999. Bukan dengan cara kekerasan,” ungkapnya.

AJI Jayapura juga mencatat kekerasan terhadap wartawan terus meningkat. Pelaku kekerasan saat ini tidak hanya dilakukan oleh  TNI/Polri, namun juga berasal dari masyarakat.

“Tahun ini, peningkatannya hingga 100 persen lebih. Sebab tahun 2012 ada sekitar 12 kasus, namun tahun ini lebih dari 30 kasus,” jelasnya di Jakarta. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending