Bagikan:

RTH Malang Tersisa 2,5 Persen

KBR68H, Malang- Wahana Lingkungan Hidup, Walhi Jawa Timur menyebutkan ruang terbuka hijau (RTH) di Malang hanya tersisa 2,5 persen dari luas Kota Malang 110 kilometer persegi.

NUSANTARA

Sabtu, 07 Des 2013 12:55 WIB

Author

Wawan

RTH Malang Tersisa 2,5 Persen

RTH, Malang, perkantoran

KBR68H, Malang- Wahana Lingkungan Hidup, Walhi Jawa Timur menyebutkan ruang terbuka hijau (RTH) di Malang hanya tersisa 2,5 persen dari luas Kota Malang 110 kilometer persegi. RTH tersebut berkurang akibat alih fungsi menjadi kawasan bisnis dan perkantoran. Dewan Daerah Walhi Jawa Timur Purnawan menilai, Pemerintah Kota Malang telah melakukan kejahatan ekologi dan tak layak menerima penghargaan langit biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. Sebab, kata dia, pepohonan di kawasan RTH juga berfungsi menyerap karbon akibat polusi udara.

"Penjarahan ekologi terhadap musnahnya ruang terbuka hijau. Kalaupun sekarang diklaim ruang terbuka hijau 30 persen perlu dipertanyakan. Walhi tetap mendeklair luas ruang terbuka hijau hanya 2,5 persen dari luas wilayah Kota Malang," ujar Purnawan kepada KBR68H, Jumat (06/12).

Sejumlah survei menunjukkan warga Malang mulai tak nyaman, karena tingkat pencemaran emisi gas buang terus meningkat, pemukiman padat dan suhu udara semakin panas. Pemerintah Kota Malang dituntut memperbaiki kualitas udara di Malang.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) memberikan penghargaan Langit Biru 2013 kepada 15 kota besar, kota metropolitan, sedang, dan kecil di Indonesia. Dari 15 Kota tersebut Kota Malang berhasil meraih kategori Kota Besar, karena dinilai paling berhasil mengurangi tingkat pencemaran udara di wilayahnya. Penetapan kota itu merupakan hasil evaluasi kualitas udara perkotaan yang dilaksanakan di 44 kota dari 32 provinsi di Indonesia pada bulan Maret hingga Oktober 2013. (Baca: Ruang Terbuka Hijau di Kota Masih 14 Persen)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending