Bagikan:

Puluhan Ribu KK di Banyuwangi Tak Terdaftar SJSN

KBR68H, Banyuwangi - Sebanyak 59 ribu keluarga miskin di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur belum terdafftar sebagai peserta Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mulai berlaku awal 2014 atau besok, Rabu (1/1)

NUSANTARA

Selasa, 31 Des 2013 22:21 WIB

Puluhan Ribu KK di Banyuwangi Tak Terdaftar SJSN

Puluhan Ribu KK di Banyuwangi Tak Terdaftar SJSN

KBR68H, Banyuwangi - Sebanyak 59 ribu keluarga miskin di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur belum terdafftar sebagai peserta Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mulai berlaku awal 2014 atau besok, Rabu (1/1). Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Wiji Lestariono mengatakan, ribuan keluarga miskin itu belum masuk SJSN karena Pemerintah Banyuwangi belum mendata mereka. Selain itu, informasi terkait pelaksanaan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) di daerahnya sangat lamban. Namun, dia menargetkan puluhan ribu keluarga miskin ini terjangkau SJSN pada 2015 mendatang.

“Yang pertama bahwa persiapan pelaksanaan JKM ini kan secara kalau saya bilang secara bergelombang ya datangnya informasi–informasi yang kita terima juga bertahap. Bahkan sampai detik ini pun banyak informasi yang belum kita ketahui. Sehingga sangat tidak mungkin kita kemarin menggarkan di 2014 untuk yang itu. Kita berburu kalau bisa secepatnya itu artinya melalui mekanisme PAK nanti itu yang paling cepat. Kalau tidak bisa ya 2015 nanti total kita akan merekrut mereka,” kata Wiji Lestariono.

Wiji Lestariono menambahkan, bagi keluarga miskin yang belum mendapatkan SJSN tahun depan akan mendapatkan surat pernyataan miskin (SPM). Kata dia, Pemerintah Banyuwangi mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar untuk SPM. Dia menjamin, fasilitas kesehatan keluarga miskin SPM ini sama dengan SJSN. (SBY: Semua WNI Berhak dapat Jaminan Kesehatan)

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending