Bagikan:

Polisi Selidiki Surat Ancaman Pembongkaran Gereja di Sumedang

Kepolisian Indonesia mengaku belum tahu surat ancaman pembongkaran Gereja Pantekosta yang ditandatangani anggota Kepolisian Sektor Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

NUSANTARA

Selasa, 31 Des 2013 20:25 WIB

Polisi Selidiki Surat Ancaman Pembongkaran Gereja di Sumedang

pembongkaran gereja, sumedang, jawa barat

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengaku belum tahu surat ancaman pembongkaran Gereja Pantekosta yang ditandatangani anggota Kepolisian Sektor Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. 


Juru bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, belum bisa membicarakan sanksi yang bakal diberikan kepada anggotanya yang turut menandatangani kesepakatan tersebut. Kata dia, Kepolisian Indonesia bakal mencari tahu masalah yang terjadi sebelum membuat keputusan.


“Perlu dicari tahu dulu, ya. Itu masalahnya kenapa. Kita lihat dulu konteksnya seperti apa. Soalnya, belum tahu kenapa gerangan masyarakat di sana. Jadi, yang penting diupayakan untuk tidak boleh ada kekerasan-kekerasan. Harus ada musyawarah yang baik antarwarga. Harus ada semangat bertoleransi di antara sesama masyarakat di sana. Mudah-mudahan aparat yang ada di sana bisa menggerakkan suatu kondisi yang seperti itu, ya, yang saling hormat-menghormati di antara warga di sana,” jelas Boy Rafli kepada KBR68H, Selasa (31/12).


Sebelumnya, tersebar foto surat ancaman pembongkaran gereja Pantekosta di Desa Mekargalih, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat melalui media sosial. Surat ancaman yang dibuat pertengahan Desember lalu ditandatangani Muspika Jatinangor, antara lain Kanit Binmas Polsek Jatinangor, Camat Jatinangor, Kepala Desa Mekargalih, salah satu anggota DPRD Sumedang, dan beberapa organisasi masyarakat. 


Surat yang berisi tujuh poin kesepakatan menegaskan pembongkaran gereja secara paksa. Mereka memberi ultimatum 2 pekan kepada pengelola gereja untuk membongkar bangunan tersebut. Sesuai surat kesepakatan, hari ini adalah batas akhir waktu pembongkaran gereja.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending