Bagikan:

Perusahaan Tak Mampu Bayar UMP, Ahok: Keluar dari Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan perusahaan-perusahaan di Jakarta yang tidak mampu membayar buruh sesuai nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) pindah ke luar Jakarta.

NUSANTARA

Senin, 23 Des 2013 20:57 WIB

Perusahaan Tak Mampu Bayar UMP, Ahok: Keluar dari Jakarta

Perusahaan, UMP, Ahok

KBR68H, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan perusahaan-perusahaan di Jakarta yang tidak mampu membayar buruh sesuai nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) pindah ke luar Jakarta.

Kata dia konsekuensi tersebut seharusnya sudah dipahami oleh pihak pengusaha. Jika ingin membayar pegawai di bawah UMP lebih baik mendirikan perusahaan kecil berbasis keluarga.

"Kita akan lihat saja, kalau mereka tidak sanggup tetap mereka harus membayar KHL kebutuhan hidup layak. Kalau dia tidak sanggup juga bagaimana, ya berarti perusahaan anda sudah tidak boleh lagi beroperasi di Jakarta. Pindah saja ke Sragen, atau kemana saja, Jawa Tengah atau Jawa Barat. Begitu kalau tidak sanggup. Atau kamu menjadi perusahaan kecil saja yang memanfaatkan anggota keluarga kamu, yang tidak pakai UMP," ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (23/12)

Hal ini ditegaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama menanggapi pernyataan pejabat Kadin DKI Jakarta. Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyatakan hingga akhir tahun ini ada 25 perusahaan yang mengajukan penangguhan UMP DKI Jakarta tahun 2014.

Sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Jakarta Timur. Mereka mengaku tidak mampu membayar gaji pegawai mereka sebesar UMP DKI 2014 yaitu 2,4 juta dan hanya sanggup membayar sesuai UMP lama yaitu 2,2 juta rupiah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending