KBR68H,Jakarta - Pengamat terorisme, Al Chaidar menduga bom pipa yang diletakkan oleh orang tak dikenal di sebuah warung Tegal di Kabupaten Tangerang, Banten adalah rekayasa.
Al Chaidar beralasan, kelompok teroris tidak mungkin melakukan hal bodoh dengan meninggalkan bom di warteg. Bom warteg, kata dia, menimbulkan spekulasi pengalihan isu-isu besar yang saat ini sedang terjadi, seperti soal korupsi.
"Iya, ini sangat tidak masuk di akal ini, kenapa mereka (teroris, red) meninggalkannya di warteg. Ini bagi saya sesuatu yang tidak pernah terdengar sebelumnya, dan tidak pernah ada sebelumnya. Saya kira ini rekayasa pemerintah saja untuk mengalihkan isu, gitu. Saya kira rekayasa itu. Tidak murni itu tindakan terorisme seperti itu. Tidak ada teroris yang sebodoh itu mau melakukan bom di warteg," terang Al Chaidar kepada KBR68H, Jumat (27/12).
Kemarin, polisi menemukan dua bom pipa berdaya ledak rendah yang diletakkan orang tak dikenal di sebuah warung Tegal di Kabupaten Tangerang. Satu bom berhasil diurai, satu lainnya diledakkan.
Di hari yang sama, tak jauh dari peletakkan bom tersebut, enam perampok bersenjata merampok Bank BRI Cabang Panongan, berhasil membawa kabur uang Rp 570 juta. Kepolisian Indonesia menduga perampokan Bank BRI dan penemuan bom di sebuah warteg di Banten, terkait dengan aksi terorisme.
Editor: Antonius Eko